Situasi Chaos di Pelabuhan Jangkar Situbondo, Kapal Fery Tak Berlayar
Situbondo, (afederasi.com) - Puluhan sopir truk yang hendak menuju Pulau Lembar mengamuk di Pelabuhan Jangkar Situbondo pada Minggu (10/03/2024) sore karena kapal fery tak kunjung berlayar.
Dalam aksinya, mereka melakukan sweeping kantor ASDP untuk mencari petugas dan berteriak di depan kantor, menuntut kejelasan keberangkatan kapal yang membuat mereka bertahan di pelabuhan selama dua hingga tiga hari tanpa penjelasan.
"Kami hanya menuntut kejelasan, sudah tiga hari di sini tanpa kepastian keberangkatan. Uang habis untuk bertahan di sini," ungkap ketidakpuasan salah satu sopir truk.
Keluhan juga disampaikan terkait pelayanan ASDP yang dinilai aneh, tidak mampu memenuhi kebutuhan air bersih kapal fery yang hendak berlayar ke Lembar.
Meski Kapal Fery Marisa sudah siap mengangkut truk bahan pangan, kelangkaan air menjadi hambatan utama.
"Lah, siapa yang mau berlayar jika kapal tidak memiliki pasokan air? Ini memprihatinkan dan ironis," kecam Imam Santoso, seorang sopir truk.
Aksi protes berhasil ditenangkan oleh petugas BPTD Pelabuhan Jangkar, Rozikin. Dia memfasilitasi komunikasi dengan jasa pelayaran kapal untuk memastikan keberangkatan segera terlaksana.
"Sudah saya komunikasikan, kapal Marisa siap berlayar. Kami juga sudah fasilitasi pasokan air bersih dari luar. Silahkan semua segera merapat untuk naik kapal," ujarnya di hadapan para sopir truk.
Kepala Pelabuhan ASFP Jangkar datang terlambat dan enggan memberikan keterangan, hanya sibuk dengan ponselnya seolah sedang menerima panggilan yang tak kunjung usai.
Meskipun suasana sempat tegang, massa akhirnya mereda dan memilih naik kapal, meski harus antre selama dua jam menunggu kapal sandar di pelabuhan dan mengisi air tawar. (mus/dn)
What's Your Reaction?


