Pencarian Korban Longsor di Trenggalek Terkendala Medan, Anjing Pelacak Dikerahkan

Trenggalek, (afederasi.com)– Proses pencarian terhadap enam warga yang dilaporkan hilang akibat tanah longsor di Desa Depok, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek, masih terus dilakukan oleh tim gabungan. Bencana yang terjadi pada Senin (19/5/2025) itu menjadi perhatian serius pemerintah daerah, mengingat kondisi medan yang berat dan potensi bencana susulan.
Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Trenggalek, Edy Soepriyanto, usai menghadiri Rapat Paripurna DPRD mewakili Bupati Mochamad Nur Arifin, Rabu (21/5/2025).
“Kami sangat prihatin karena sejumlah wilayah di Trenggalek terdampak bencana, mulai dari banjir hingga tanah longsor. Untuk longsor di Desa Depok, ada enam orang yang masih dinyatakan hilang dan saat ini dalam proses pencarian,” ungkap Edy.
Menurutnya, proses evakuasi di lokasi cukup menantang. Medan yang curam serta kondisi tanah yang masih labil membuat tim harus ekstra hati-hati dalam melakukan pencarian. Guna mempercepat pencarian, tim Brimob pun telah menurunkan anjing pelacak untuk membantu mengidentifikasi lokasi korban.
“InsyaAllah hari ini proses evakuasi lebih intensif dilakukan. Mudah-mudahan para korban segera ditemukan dalam keadaan selamat,” imbuhnya.
Edy juga menjelaskan bahwa sekitar 26 warga terdampak telah dievakuasi ke lokasi aman di Paseban Desa Depok. Namun, dua di antaranya memilih mengungsi ke rumah kerabatnya di Desa Jatiprahu, Kecamatan Karangan.
Menghadapi tingginya risiko bencana di wilayah Trenggalek, pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah melakukan pemetaan wilayah rawan. Dari total 14 kecamatan yang ada, hampir separuhnya masuk dalam kategori rawan bencana.
“Karena itu kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati, terutama yang tinggal di wilayah perbukitan dan lereng,” pungkasnya.(pb/dn)
What's Your Reaction?






