Siswa di Lamongan Berjuang Membuat Hotel Yamato dari Tanah Liat
Lamongan, (afederasi.com) – Ratusan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Sukorame, Lamongan, Jawa Timur, memperingati Hari Pahlawan dengan cara kreatif dan inovatif. Mereka tidak hanya mengikuti upacara bendera pengibaran Sang Merah Putih serta menampilkan tarian tradisional, tetapi juga mengapresiasi perjuangan Arek-Arek Surabaya melalui pembuatan miniatur bangunan bersejarah menggunakan bahan unik dari tanah liat.
Kegiatan ini diawali dengan teaterikal yang menggambarkan kegigihan para pejuang Surabaya dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Salah satu peristiwa bersejarah yang diangkat adalah insiden penyobekan bendera Belanda menjadi bendera Merah Putih di Hotel Yamato, yang menelan korban jiwa di kedua belah pihak.
Untuk mengenang peristiwa tersebut, siswa-siswa SMP Negeri 1 Sukorame membuat miniatur Hotel Yamato dari tanah liat yang dikumpulkan dari sawah sekitar tempat tinggal mereka. Tanah liat tersebut dicampur dengan kertas yang sudah dihancurkan dan direndam air, memerlukan kesabaran serta ketelatenan dalam prosesnya. Setelah pencampuran merata, siswa membuat sketsa sesuai contoh gambar Hotel Yamato. Meski tidak sepenuhnya mirip dengan aslinya, semangat yang ditunjukkan siswa sangat luar biasa, bekerja tanpa kenal lelah untuk menghargai arti perjuangan.
"Kegiatan ini memiliki makna penting, salah satunya adalah semangat pantang menyerah meski dalam keterbatasan, sama seperti para pejuang yang mampu mempertahankan kemerdekaan dengan senjata bambu runcing," kata Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Sukorame, WiwiK Pujiati.
Ia menambahkan, makna lainnya adalah mengingatkan siswa bahwa Hotel Yamato adalah saksi sejarah perjuangan pahlawan Indonesia.
Salah satu siswa, Renata, mengungkapkan bahwa membuat miniatur dari tanah liat ini menunjukkan semangat kebersamaan, tidak berbeda dengan semangat persatuan dan kesatuan yang dicerminkan dalam perjuangan para pahlawan dan pejuang.
"Kami juga membuat miniatur Tower Menara dari plastik sedotan sebagai bagian dari peringatan Hari Pahlawan. Pembuatan miniatur ini mencerminkan nilai kepahlawanan yang menekankan persatuan dan kesatuan, serta ketahanan untuk tidak mudah terpecah belah," katanya.
Kegiatan ini diharapkan dapat menanamkan nilai-nilai patriotisme dan kreativitas kepada generasi muda di tengah keterbatasan sumber daya. Dengan pendekatan edukatif ini, siswa tidak hanya belajar sejarah, tetapi juga mengembangkan keterampilan praktis dan rasa bangga terhadap warisan nasional. (yan)
What's Your Reaction?


