Selama Tiga Hari, Pagelaran Wayang Kulit Bakal Bawakan Cerita dalam Babad Kadhiri

01 May 2023 - 18:27
Selama Tiga Hari, Pagelaran Wayang Kulit Bakal Bawakan Cerita dalam Babad Kadhiri
Kabupaten Kediri bakal gelar wayang kulit selama tiga hari mulai besok, 2 Mei 2023. (foto : Pemkab Kediri).

Kediri, (afederasi.com) - Pemerintah Kabupaten Kediri bakal menyelenggarakan pagelaran wayang kulit dalam rangkaian hari jadi Kabupaten Kediri yang ke 1219 tahun 2023.

Dalam pentasnya, sejarah tanah Kediri hingga menjadi kerajaan dalam serat Babad Kadhiri akan ditampilkan dalam perspektif cerita wayang. 

Pagelaran wayang kulit ini membawakan 10 lakon secara berseri selama tiga hari berturut-turut pada 2-4 Mei 2023 di Lapangan Jatianom Papar. 

Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana menyampaikan, untuk menggelar wayang kulit ini, pemerintah daerah bekerjasama dengan Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Kabupaten Kediri.

"Melalui cerita yang utuh dan ditampilkan secara berseri ini diharapkan masyarakat khususnya generasi muda menjadi lebih tahu dan paham mengenai sejarah Kediri," kata Mas Dhito, Senin (1/5/2023).

Babad Kadhiri yang dibawakan dalam perspektif cerita pewayangan ini menjadi sarana tranformasi pengetahuan sejarah Kediri yang sangat berharga. Selain sebagai tontonan, pagelaran wayang kulit ini diharapkan dapat menjadi tuntunan. Sebab, banyak nilai-nilai positif yang dapat dipelajari melalui lakon atau cerita yang dibawakan dalang.

"Dengan mengetahui jalannya cerita dengan karakteristik tokoh yang ada dalam tiap lakon, kita berharap ada nilai-nilai positif yang dapat dijadikan pelajaran dalam kehidupan keseharian," tutur Mas Dhito. 

Terpisah, Ki Didik Wibisono, perwakilan Pepadi Kabupaten Kediri mengungkapkan, cerita-cerita dalam Babad Kadhiri yang dibawakan dalam pagelaran wayang kulit diakui baru pertama kali ini dibawakan secara utuh.

"Pertama kali ini, penampilan secara utuh, mulai dari berdirinya kerajaan Mamenang sampai tenggelamnya (Kerajaan Mamaneng-red)," terangnya.

10 lakon yang dibawakan dalam pergelaran itu adalah Babad Mamenang yang menceritakan sejarah munculnya Kerajaan Mamenang. Kedua, Sri Aji Joyoboyo Jumeneng menceritakan sejarah Sri Aji Jayabaya menjadi raja di Mamenang. Ketiga, Jongko Jinarwo menceritakan tentang Sri Aji Jayabaya medharake/memaparkan tentang Jangka Jaya Baya. Keempat, Mayangkoro yang menceritakan tentang moksanya Resi Mayangkoro/Anoman. Kelima, Angling Dharma, menceritakan kelahiran Angling Dharma cucu dari Sri Aji Jayabaya. 

"Yang keenam ada Sang Cakrawartin (Cakrawartin artinya utusan Tuhan-red) lakon ini menceritakan epos kepahlawanan Angling Dharma membantu Kerajaan Kediri dari marabahaya," papar Ki Didik. 

Selanjutnya, Jaya Amijaya Dadi Ratu yang menceritakan Raden Jaya Amijaya anak dari Prabu Jayabaya menjadi raja. Kemudian, Jaya Amisena Dadi Ratu, menceritakan Raden Jaya Amisena anak Prabu Jaya Amijaya menjadi raja. Kesembilan, Sri Aji Pamasa Krama, menceritakan pernikahan anak Prabu Jaya Amisena yang bernama Sri Aji Pamasa. Terakhir, Sri Aji Pamasa, menceritakan Kerajaan Mamenang yang dilanda banjir bandang, sehingga kerajaan tenggelam, dan Kerajaan Mamenang dipindah ke Pengging.

Keseluruhan ada 12 dalang yang akan membawakan semua lakon-lakon itu secara berseri selama 3 hari. Tak hanya dalang pria, namun juga akan tampil dalang wanita.

"Mudah-mudahan banyak masyarakat yang dapat menonton dan menikmati seluruh cerita dalam pagelaran wayang kulit ini," pungkas Didik Wibisono yang menjabat bendahara Pepadi Kabupaten Kediri itu.(sya/dn) 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow