Petani Tebu di Kediri Sumringah, Harga Tebu Naik 40 Persen

10 Oct 2023 - 13:05
Petani Tebu di Kediri Sumringah, Harga Tebu Naik 40 Persen
Aktivitas penebangan tebu oleh petani di Kecamatan Gurah Kabupaten Kediri, Selasa (10/10/2023). (foto : isa/afederasi.com).

Kediri, (afederasi.com) - Petani tebu di Kabupaten Kediri mengaku sumringah karena harga di pasaran mulai naik. Kenaikan harga tebu di Kediri mencapai 40 persen dari biasanya. Harga tebu mencapai Rp 92 ribu perkwintal yang sebelumnya hanya Rp 65 ribu.

"Kemarin puncaknya akhir bulan September 2023, saat ini harga tebu mencapai Rp 92 ribu naik 40 persen. Kami merasa senang dengan harga ini," kata Harianto, salah satu petani tebu, Selasa (10/10/2023). 

Harga tersebut, kata Harianto dipatok dari para pengepul di wilayah setempat. Apabila di jual di pabrik, menurutnya harga jual tebu juga bisa berubah. 

"Kita jualnya ke pok-pokan atau pengepul,"ucap petani tebu asal Desa Ngasem Kecamatan Gurah Kabupaten Kediri.

Naiknya harga tebu ini dirasakan para petani mulai bulan Mei 2023 lalu. Dari harga sekitar Rp 65 ribu perkwintal terus merangkak naik hingga menyentuh angka Rp 92 ribu. Dibanding tahun 2022 lalu hanya tembus harga jual sampai Rp 72 ribu. 

"Alhamdulillah lumayan bisa membantu perekonomian keluarga. Saat ini harga beras dan komoditi juga lagi naik, mungkin karena musim kemarau juga," terangnya. 

Meskipun harga tebu naik tembus Rp 92 ribu, Harianto mengaku para petani tebu merasa kurang maksimal dengan hasil panen. Hal itu terpengaruh dari cuaca panas yang ekstrim sehingga kebutuhan air untuk tanaman tebu kurang yang berpengaruh kepada bobot. 

"Memang naik harga jualnya tebu. Tapi soal bobot ya kurang maksimal. Karena pengaruh cuaca panas. Kita mau mengairi sawah dilahan tebu pasti kurang maksimal. Mau gimana lagi masak menyalahkan cuaca ekstrim kemarau," ungkapnya.(sya/dn) 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow