Perum Bulog Perkuat Penyerapan Jagung, Jaga Stok dan Harga di Tengah Lonjakan Pasar

Bondowoso, (afederasi.com) - Perum Bulog menegaskan komitmennya untuk memperkuat ketahanan pangan nasional melalui target penyerapan jagung sebesar 12.000 ton di wilayah Situbondo hingga akhir Desember 2025. Langkah Perum Bulog ini tidak hanya bertujuan menjaga stabilitas stok, tetapi juga memastikan harga jagung di tingkat petani tetap berada pada level yang menguntungkan.
Perum Bulog menyebut, target tersebut sejalan dengan kebijakan Badan Pangan Nasional (Bapanas) yang telah menetapkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk jagung sebesar Rp5.500 per kilogram dengan kadar air 18–20 persen dan Rp6.400 per kilogram untuk kadar air 14 persen. Bagi Perum Bulog, ketentuan ini menjadi pedoman penting dalam menentukan harga beli yang sesuai standar dan menjaga keseimbangan antara kepentingan petani dan pasar.
Menurut Wakil Pemimpin Bulog Wilayah Bondowoso–Situbondo, Panji Prasetyo, harga jagung di tingkat petani saat ini justru berada di atas HPP yang telah ditetapkan. Perum Bulog menilai kondisi ini menandakan meningkatnya permintaan pasar terhadap komoditas jagung, sekaligus menuntut Bulog untuk lebih cermat dalam strategi penyerapan di lapangan.
Perum Bulog menegaskan, meski harga mengalami kenaikan, penyerapan tetap dilakukan secara selektif sesuai standar kualitas yang berlaku. Panji menyebut, Perum Bulog hanya akan membeli jagung dengan kadar air 14 persen dan kadar aflatoksin maksimal 50 PPB. Kebijakan ini, menurut Perum Bulog, menjadi bentuk tanggung jawab dalam menjaga mutu hasil panen sekaligus menekan risiko penurunan kualitas stok nasional.
Perum Bulog juga membantah informasi yang menyebut tidak adanya kegiatan penyerapan jagung di lapangan. Melalui klarifikasi resmi, Perum Bulog memastikan komitmen mereka untuk tetap menyerap hasil panen petani sesuai ketentuan Bapanas. Perum Bulog menegaskan bahwa kegiatan ini terus berjalan secara bertahap dengan memperhatikan standar kualitas dan kelayakan produk.
Dalam pelaksanaannya, Perum Bulog menggandeng Polres Situbondo untuk memastikan seluruh proses penyerapan berjalan aman, tertib, dan transparan. Sinergi ini, kata Perum Bulog, menjadi bagian dari langkah strategis memperkuat kepercayaan petani terhadap lembaga pangan negara, sekaligus menjamin transaksi dilakukan tanpa penyimpangan di lapangan.
Perum Bulog menilai kolaborasi dengan aparat kepolisian juga berfungsi sebagai mekanisme pengawasan dalam menjaga stabilitas pasokan pangan daerah. Dengan keterlibatan Polres Situbondo, Perum Bulog berharap proses pengadaan jagung dapat memberikan dampak positif bagi petani sekaligus memperkokoh keandalan sistem pangan nasional.
Di sisi lain, Perum Bulog memastikan masyarakat tidak perlu khawatir terhadap ketersediaan jagung di pasaran. Menurut Panji, Perum Bulog akan terus meningkatkan intensitas penyerapan di wilayah Situbondo dan sekitarnya guna menjaga keseimbangan stok serta mengantisipasi lonjakan harga di masa mendatang.
Perum Bulog menutup pernyataannya dengan menegaskan bahwa misi utama mereka adalah memastikan pangan nasional tetap stabil, baik dari sisi ketersediaan maupun harga. Dengan langkah penyerapan yang konsisten, Perum Bulog berharap dapat menjadi garda terdepan dalam menjaga ketahanan pangan di tengah dinamika pasar yang semakin fluktuatif. (den)
What's Your Reaction?






