Rengginang Banjarsari Legenda Kriuk Menggoda Lidah

08 Oct 2025 - 18:55
Rengginang Banjarsari  Legenda Kriuk Menggoda Lidah
Abdul koliq tengah saat menunjukan krecek rengginang buatannya, Rabu (08/12/2025). (Foto:Santoso/afederasi.com)

Jombang,  afederasi.com) – Bagi pencinta kerupuk dan rengginang, jelajah kuliner Anda belum lengkap tanpa mencicipi rengginang krecek legendaris dari Desa Banjarsari, Kecamatan Bandarkedungmulyo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Usaha rumahan yang telah eksis sejak puluhan tahun silam ini masih bertahan, memproduksi kudapan renyah dengan cita rasa autentik yang sulit dilupakan.

Dua nama yang menjadi tulang punggung keberlangsungan rengginang Banjarsari adalah Qoniah (63) dan Abdul Qolik (60). Keduanya dengan setia menjaga warisan kuliner tradisional ini dari generasi ke generasi.

Qoniah, seorang perajin kerupuk dan rengginang, telah menekuni profesinya selama hampir 20 tahun. Perjalanan panjangnya diwarnai dengan dinamika produksi. Jika dulu ia bisa memproduksi puluhan kilogram dalam sekali produksi, kini skalanya lebih kecil, yakni sekitar 10 kilogram.

“Sekarang produksi hanya 10 kilogram dan untuk penjualan di seputaran Jombang saja. Harganya sangat terjangkau, kerupuk Rp 28 ribu dan rengginang krecek mentah Rp 35 ribu. Kalau cuacanya bagus, dua hari sudah kering kreceknya,” terangnya Rabu (08/10/2025).

Qoniah mengatakan untuk proses pembuatan Rengginang dimulai dengan merendam beras ketan selama 30 menit. Setelah dikukus dua kali dengan bumbu khusus, ketan dicetak sesuai ukuran yang diinginkan. Kemudian, rengginang dijemur di bawah sinar matahari langsung.

“Saya tidak menggunakan alat pengering karena hasil dari sinar matahari langsung jauh lebih bagus,” pungkas Qoniah dengan semangat.

Sementara itu, Abdul Qolik memulai usahanya dengan niatan yang sederhana. Awalnya hanya iseng, namun karena ditekuni ternyata membuahkan hasil yang manis.

“Awal mula usahanya ini iseng-iseng saja, ternyata ditekuni kok ada hasilnya, akhirnya keterusan sampai sekarang,” kenang pria berusia 60 tahun tersebut.

Abdul Qolik memproduksi rengginang krecek dengan bahan baku sekitar 10-15 kilogram. Ia menjualnya dalam kemasan 500 gram dengan harga sangat terjangkau, hanya Rp 20.000 per bungkus.

Produksi rengginang sangat bergantung pada cuaca. Pada musim hujan, proses pengeringan bisa memakan waktu hingga tiga hari. Bagi para pelanggan, penantian itu sepadan dengan hasilnya. Abdul Qolik menawarkan dua varian rasa yang populer, yaitu original dan manis.

Kelezatan rengginang buatannya telah melampaui batas kota Jombang. “Pemesanan dari luar kota Jombang bahkan sampai luar pulau. Di samping harganya terjangkau, rasanya juga enak,” terangnya bangga. (san)

 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow