Jaga Ketahanan Pangan Jelang Akhir Tahun, Pasar Murah Jombang Diserbu Warga
Jombang, (afederasi.com) – Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) bersinergi dengan Perum Bulog dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang menggelar operasi pasar murah di Desa Pesantren, Kecamatan Tembelang, Kabupaten Jombang, Kamis (11/12/2025).
Gelaran ini merupakan upaya strategis mengendalikan inflasi dan menjaga ketahanan pangan jelang akhir tahun 2025.
Pantauan di lokasi sejak pukul 08.00 WIB, ratusan warga sudah memadati Balai Desa Pesantren untuk membeli kebutuhan pokok dengan harga yang jauh lebih terjangkau dibandingkan pasar tradisional. Antusiasme masyarakat terlihat dari panjangnya antrean yang terbentuk.
Rachmat Nugraha, Pelaksana Operasi Pasar Murah Provinsi Jatim, memaparkan rincian harga sembako yang dijual:
1. Beras Premium: Rp 14.000/kg
2.Beras Medium: Rp 11.000/kg
3.Minyak Goreng: Rp 15.000/liter
4.Telur Ayam Ras: Rp 24.000/pak
5.Tepung Terigu: Rp 10.000/kg
6.Gula Pasir: Rp 16.000/kg
7.Bawang Putih: Rp 7.000/250 gram
8.Bawang Merah: Rp 7.000/250 gram
"Harapan Gubernur Jatim, menjelang akhir tahun ini masyarakat bisa menikmati harga yang terjangkau," ujar Rachmat di lokasi pasar murah.
Kepala Disdagrin Jombang, Suwignyo, melalui Kabid Sarana Perdagangan dan Bapokting, Yustinus Haris Prasetijo, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan langkah konkret pemerintah daerah menekan gejolak harga komoditas pokok yang sempat mengalami kenaikan.
"Operasi pasar ini kami lakukan untuk menjaga kestabilan harga pangan dan membantu masyarakat agar bisa mendapatkan bahan kebutuhan sehari-hari dengan harga lebih murah," jelas Haris.
Ia menambahkan, Disdagrin Jombang berencana memperluas cakupan pasar murah ke kecamatan lain jika stok dan dukungan logistik memadai. "Selama masyarakat membutuhkan dan harga di pasaran belum stabil, kami akan terus turun ke lapangan," tegasnya.
Untuk memastikan stabilitas harga berkelanjutan, pemerintah memanfaatkan sistem teknologi. Haris menyebutkan dua platform utama:
1.SISKAPERBAPO (Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok), untuk pemantauan berkala yang dapat diakses publik.
2.SP2KP (Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok) oleh Kementerian Perdagangan, untuk pemantauan harga harian.
"Disdagrin memanfaatkan sistem ini untuk selalu menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok masyarakat," tuturnya.
Sambutan Antusias dari Masyarakat
Salah satu pembeli, Supriadi (62), warga Kedunglepuk, mengaku mendapat nomor antrean 151 dan sudah mengantre sejak pukul 09.00 WIB.
"Rencananya mau beli minyak, gula, telur, dan beras di sini. Harganya lebih murah. Dengan adanya operasi pasar ini, merasa senang kebutuhan aman jelang akhir tahun," ucap Supriadi dengan puas.
Kegiatan pasar murah ini mendapat respons positif dari masyarakat. Pemerintah berharap aksi serupa dapat dilakukan secara berkala, terutama saat tren kenaikan harga pangan terjadi, untuk menjaga keterjangkauan dan daya beli masyarakat. (san)
What's Your Reaction?


