Pertemuan Jokowi-SBY di Istana Bogor: Spekulasi Kabinet dan Isu Reshuffle Menguat

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar pertemuan dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat yang juga Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada Senin (2/10/2023) sore di Istana Bogor.

03 Oct 2023 - 12:23
Pertemuan Jokowi-SBY di Istana Bogor: Spekulasi Kabinet dan Isu Reshuffle Menguat
ILUSTRASI: Presiden Jokowi dan SBY di Istana Merdeka pada 2017 lalu. [BPMI Setpres]

Jakarta, (afederasi.com) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar pertemuan dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat yang juga Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada Senin (2/10/2023) sore di Istana Bogor. Pertemuan kedua tokoh tersebut telah memicu spekulasi tentang kemungkinan bergabungnya Demokrat ke dalam pemerintahan yang akan memberikan jatah kursi menteri di kabinet Jokowi.

Pertemuan antara Jokowi dan SBY telah langsung memicu spekulasi akan bergabungnya Partai Demokrat ke dalam pemerintahan, di mana mereka dapat memperoleh kursi menteri di kabinet Jokowi. Isu ini semakin menguat seiring dengan berhembusnya rumor tentang kemungkinan adanya perombakan menteri di Kabinet Indonesia Maju.

Sinyal perombakan kabinet muncul setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan penggeledahan di rumah dinas Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo belum lama ini. Kondisi ini membuka kemungkinan adanya reshuffle menteri dalam Kabinet Indonesia Maju.

Isyarat akan adanya reshuffle kabinet diungkapkan oleh Ketua DPR RI Puan Maharani, yang menyebut bahwa reshuffle kabinet adalah hak prerogatif Presiden Jokowi. Beliau berpandangan bahwa kemungkinan akan terjadi reshuffle karena beberapa kementerian tengah terjerat masalah hukum. Namun, keputusan ini sepenuhnya menjadi wewenang dari presiden.

Terkait isu kemungkinan Partai Demokrat bergabung dengan pemerintahan dan mendapatkan jatah kursi menteri, politisi senior Partai Demokrat, Syarief Hasan, menolak hal tersebut sebagai pembahasan yang terlalu dini. Ia menganggap bahwa saat ini belum waktunya bagi partainya untuk membicarakan kabinet.

Syarief Hasan menyatakan bahwa Partai Demokrat lebih baik berada di luar kabinet. Hal ini disampaikan dalam tanggapannya terkait pertemuan antara SBY dan Jokowi di Istana Bogor. Meski demikian, pihak Demokrat membantah bahwa pertemuan tersebut membahas isu reshuffle kabinet. Menurut mereka, pertemuan itu hanya sebatas silaturahmi kebangsaan.(mg-2/mhd)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow