Pegiat Sejarah Jombang Gelar Dialog Budaya dan Pertanian

25 Sep 2025 - 12:55
Pegiat Sejarah Jombang Gelar Dialog Budaya dan Pertanian
Peringati Hari Tani Nasional 2025, sejumlah pegiat sejarah dan budaya di Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, menggelar acara dialog budaya dan pertanian, Rabu (24/09/2025). (foto:Santoso/afederasi.com)

Jombang,  (afederasi.com) – Dalam rangka memperingati Hari Tani Nasional 2025, sejumlah pegiat sejarah dan budaya di Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, menggelar acara dialog budaya dan pertanian bertajuk “Kesamben Penyangga Ketahanan Pangan Lintas Masa”. Kegiatan ini berlangsung pada Rabu malam (24/9/2025), di Sanggar Wayang Topeng Tri Purwo Budoyo, Desa Jatiduwur, dan disambut antusias oleh warga lintas desa di wilayah tersebut.

Acara ini diawali dengan penampilan Tari Klono, salah satu ikon khas Wayang Topeng Jatiduwur, yang menjadi simbol kekayaan seni tradisi lokal. Selanjutnya, pelajar dari Desa Jatiduwur membacakan puisi-puisi bertema petani sebagai bentuk apresiasi terhadap jasa para petani Indonesia.

Menjelang akhir acara, dilakukan penyerahan simbolis Pohon Pancasila dari para pegiat budaya kepada perwakilan Forkopimcam Kesamben. Pohon ini kemudian ditanam di halaman Sanggar Wayang Topeng sebagai simbol ketahanan dan semangat gotong royong masyarakat Kesamben.

Turut hadir dalam kegiatan ini para pejabat setempat, seperti perwakilan Forkopimcam Kesamben, kepala desa se-Kecamatan Kesamben, tokoh petani, serta Pamong Budaya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Jombang, Anom Antono.

Dalam sesi dialog, sejumlah narasumber hadir, termasuk Abah Nursan, tokoh petani Kesamben; Arif Yulianto, pemerhati sejarah dan anggota Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Jombang; serta Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Jombang. Mereka membahas potensi sejarah dan pertanian Kesamben serta tantangan kebijakan pertanian di masa kini.

Salah satu penggagas acara, Isma Hakim, mengatakan bahwa tujuan utama kegiatan ini adalah untuk memberikan edukasi tentang sejarah lokal dan menghidupkan kembali semangat pelestarian budaya serta dunia pertanian.

“Kami berharap, kegiatan ini bisa memberikan pengetahuan yang bermanfaat bagi masyarakat Kecamatan Kesamben,” ujarnya.

Dalam dialog tersebut juga muncul harapan agar sejumlah situs sejarah di sekitar Kesamben dapat ditetapkan sebagai cagar budaya Kabupaten Jombang. Beberapa di antaranya adalah Prasasti Kusambyan di Desa Katemas, Kecamatan Kudu, dan sejumlah batu tapal batas Pardhikan di Desa Pojokrejo dan Desa Kesamben yang diyakini sebagai batas wilayah suci pada masa lampau.

“Dengan kegiatan seperti ini, kami berharap dapat memantik kecintaan warga Kesamben terhadap sejarah dan budaya lokal,” ujar Arif Yulianto, anggota TACB Jombang. (san)

 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow