Penangkapan Tiga Pelaku Perompak Kapal di Selat Malaka dan Selat Singapura oleh TNI AL
Pangkalan TNI Angkatan Laut Tanjung Balai Karimun berhasil menangkap tiga pelaku perompak kapal di wilayah Selat Malaka dan Selat Singapura pada Kamis (2/11/2023).
 
                                    Riau, (afederasi.com) - Pangkalan TNI Angkatan Laut Tanjung Balai Karimun berhasil menangkap tiga pelaku perompak kapal di wilayah Selat Malaka dan Selat Singapura pada Kamis (2/11/2023) kemarin.
"Tiga orang yang sudah diamankan di Lanal Tanjungbalai Karimun yakni TF, WN, dan MS," ungkap Mayor Laut (H) P Panjaitan dari Lanal TBK seperti yang dilansir dari Suara.com media partner afederasi.com.
Para pelaku perompak awalnya terdampar di perairan Malaysia menggunakan kapal KN. SAR Purworejo pada Senin (30/10/2023) dan diselamatkan oleh tim Basarnas.
Mereka mengaku sebagai nelayan, tetapi petugas mulai merasa curiga karena tidak ada bukti atau tanda-tanda yang mendukung klaim mereka.
Tim Siber Lanal TBK melakukan pengolahan data dan mengakses jejaringsosial serta lini masa para pelaku. Hasilnya, tiga dari mereka terindikasi sebagai pelaku perompakan kapal di Selat Malaka dan Selat Singapura.
Prajurit TNI AL kemudian menjemput ketiga pelaku di Desa Pongkar untuk pemeriksaan lebih lanjut. Dari hasil penyelidikan, terungkap bahwa para perompak menentukan kapal target dengan menggunakan aplikasi ship info untuk memperoleh data lengkap kapal, termasuk kecepatan kapal.
"Ketika kapal berjalan dengan kecepatan 12 knots, para perompak menggunakan tali panjang sepanjang 22 meter untuk memanjat kapal. Ada satu orang yang tinggal di kapal kecil sebagai tekong, satu orang yang memegang tali, dan empat orang yang naik ke kapal untuk mencuri spare part," jelas Panjaitan seperti yang dilansir dari Suara.com media partner afederasi.com.
Saat ini, dua pelaku lainnya dengan inisial JF dan AP masih dalam pelarian. Para pelaku disebut telah merekrut warga lokal untuk membantu mencari tempat tinggal. Mereka mencuri peralatan dari kapal sasaran dan spare part di Outer Port Limit (OPL) serta sekitarnya.
Kasus ini sedang dalam proses hukum lebih lanjut, dan ketiga pelaku telah menjalani tahap penyidikan. Panjaitan menyebut bahwa para perompak ini memiliki formasi tetap dan seringkali bergantian menjadi ketua kelompok saat melakukan aksi perompakan yang berbeda. (mg-1/jae)
What's Your Reaction?
 
                    
                
 
                    
                
 
                    
                
 
                    
                
 
                    
                
 
                    
                
 
                    
                
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

 
                                                                                                                                             
                                                                                                                                             
                                                                                                                                             
                                             
                                             
                                             
                                             
                                            

 
                                             
                                             
                                             
                                             
                                            