Pembangunan Jalur Darurat Karangrejo-Sendang Dipercepat, Kendaraan Roda Empat Segera Bisa Melintas
Tulungagung, (afederasi.com) – Pembangunan jalur darurat yang menghubungkan Kecamatan Karangrejo dan Kecamatan Sendang, Tulungagung, tengah dikebut. Proyek yang didanai melalui Belanja Tidak Terduga (BTT) senilai Rp75 juta ini ditargetkan bisa dilalui kendaraan roda empat mulai Senin (3/2/2025) mendatang.
Sekretaris Komisi D DPRD Tulungagung, Adrianto, mengungkapkan bahwa pembangunan jalan darurat ini sangat mendesak mengingat jalur alternatif yang selama ini digunakan masyarakat mulai mengalami kerusakan akibat tingginya volume kendaraan.
"Pembangunan jalur ini merupakan aspirasi masyarakat yang kami perjuangkan, terutama dari Daerah Pemilihan (Dapil) V. Warga mendesak agar akses jalan segera diperbaiki," ujar Adrianto saat meninjau lokasi pembangunan, Sabtu (1/2/2025).
Jalur darurat sepanjang 50 meter dengan lebar 3-4 meter ini dibangun menggunakan anggaran BTT dari APBD senilai Rp75 juta. Adrianto juga menyampaikan apresiasinya kepada warga yang merelakan sebagian lahannya untuk dijadikan jalan sementara demi memperlancar mobilitas ekonomi di Kecamatan Sendang.
Namun, terkait jenis kendaraan roda empat yang diperbolehkan melintas, Adrianto menegaskan masih perlu kajian lebih lanjut oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Tulungagung.
"Kami masih menunggu kajian teknis dari Dinas PUPR untuk memastikan daya tahan jalan, termasuk batas tonase kendaraan yang bisa melintas," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Tulungagung, Dwi Hari Subagyo, menjelaskan bahwa pengerjaan jalan darurat ini sudah dimulai sejak Selasa (28/1/2025). Saat ini, alat berat terus melakukan pengerasan jalan agar jalur dapat difungsikan sesuai target.
"Jika tidak ada kendala, Senin depan jalur ini sudah bisa digunakan," katanya.
Dwi Hari menambahkan, proses pengerjaan melibatkan pemindahan saluran air ke sisi selatan jalan, sementara saluran lama ditimbun tanah dan batu agar bisa digunakan sebagai jalur darurat.
"Jalan ini akan memiliki lebar sekitar 3-4 meter dan panjang 50 meter, dengan batas maksimal kendaraan yang boleh melintas adalah 8 ton," jelasnya.
Namun, karena kondisi jalan yang masih sempit, sistem buka-tutup akan diberlakukan untuk menghindari kemacetan. Relawan juga akan disiagakan untuk memastikan kendaraan yang melebihi batas tonase tidak melintas.
Sebelumnya, hujan deras yang mengguyur Tulungagung pada Minggu (15/12/2024) menyebabkan separuh badan jalan utama penghubung Karangrejo-Sendang longsor ke jurang. Akibatnya, jalur utama hanya bisa dilalui kendaraan roda dua dengan sistem buka-tutup, sehingga menghambat aktivitas perekonomian warga, termasuk distribusi susu ke pabrik.
Dengan dibangunnya jalan darurat ini, diharapkan roda ekonomi di Kecamatan Sendang kembali normal sambil menunggu perbaikan permanen pada jalur utama.(dn)
What's Your Reaction?


