Mendorong Hilirisasi Industri Baja: Upaya Kemenperin dan Inovasi PT Tata Metal Lestari

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memacu hilirisasi industri sebagai salah satu strategi utama untuk meningkatkan kinerja sektor industri manufaktur di Indonesia.

30 Oct 2023 - 10:34
Mendorong Hilirisasi Industri Baja: Upaya Kemenperin dan Inovasi PT Tata Metal Lestari
Pabrik pewarnaan baja lapis PT Tata Metal Lestari (Tatalogam Group) di Sadang, Purwakarta, Jawa Barat.

Purwakarta, (afederasi.com) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memacu hilirisasi industri sebagai salah satu strategi utama untuk meningkatkan kinerja sektor industri manufaktur di Indonesia.

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Taufiek Bawazier, mengungkapkan bahwa hilirisasi juga menjadi fokus dalam sektor industri baja, dengan tujuan membantu mendorong pertumbuhan ekonomi.

Pada triwulan kedua tahun 2023, sektor logam tumbuh sebanyak 11,49 persen, melampaui pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya mencapai 5,7 persen.

Hal ini menunjukkan bahwa industri baja Indonesia memiliki potensi pertumbuhan yang lebih besar. Dengan investasi yang mendukung hilirisasi, kapasitas dan kelanjutan produksi akan meningkat, serta produk-produk tersebut dapat menggantikan impor yang ada.

Taufiek menjelaskan bahwa investasi yang mendukung hilirisasi industri memerlukan inovasi dari para pelaku usaha.

"Inovasi ini akan membantu meningkatkan kapasitas dan kontinuitas produk yang memiliki daya tarik bagi masyarakat, menjadikannya sebagai alternatif bagi produk impor, " katanya. 

Taufiek juga mengapresiasi upaya PT Tata Metal Lestari yang secara berkesinambungan melakukan inovasi dari hulu hingga hilir dalam produksinya. Salah satu contohnya adalah pelapisan warna pada baja lapis yang memiliki keunggulan dalam tahan cuaca ekstrem dan daya tahan yang lebih lama.

"Kemenperin akan mendorong agar industri baja lainnya dapat mengikuti jejak inovatif ini," tambahnya. 

Pemerintah telah menyiapkan berbagai alat bantu untuk mempromosikan produk hilirisasi industri, terutama produk dengan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) mencapai 65 persen seperti yang dihasilkan oleh PT Tata Metal Lestari.

Ini sejalan dengan kebijakan Kemenperin untuk mendorong penggunaan produk dalam negeri dalam pembangunan di Indonesia.

Selain itu, dalam upaya untuk mencapai Netralitas Karbon pada tahun 2050, sektor industri baja diharapkan berperan aktif dalam dekarbonisasi. Kemenperin menekankan bahwa transformasi ini memerlukan teknologi, kekuatan, dan keterampilan dari sumber daya manusia. Oleh karena itu, dukungan terus diberikan untuk mewujudkan target ini.

Taufiek sangat menghargai pendekatan industri hijau yang telah diadopsi oleh PT Tata Metal Lestari, termasuk penggunaan teknologi ramah lingkungan, energi surya, dan manajemen limbah yang bijak. Semua ini bertujuan untuk meminimalkan dampak lingkungan dari kegiatan industri.

Dalam peresmian pabrik colour coating line, Vice Presiden PT Tata Metal Lestari, Stephanus Koeswandi, menjelaskan bahwa proyek tersebut merupakan bagian dari Phoenix Project. Proyek ini dibagi menjadi tiga fase, dengan fase pertama berfokus pada pabrik pewarnaan baja yang ramah lingkungan.

Pabrik ini diharapkan akan menciptakan efek berlipat ganda pada UMKM, IKM, dan industri lainnya, seperti industri roll forming, dengan menyediakan akses ke bahan baku berkualitas. Proyek Phoenix ini menjadi langkah penting untuk memulihkan ekonomi Indonesia setelah pandemi COVID-19.

Dalam konteks industri hijau, Tatalogam Group telah mengadopsi tiga pilar, yaitu nol emisi, pengelolaan limbah, dan penggunaan energi yang bijak. Ini juga diterapkan dalam Phoenix Project, dengan investasi dalam teknologi yang ramah lingkungan dan pemanfaatan panel surya untuk mengurangi konsumsi energi.

Stephanus mengakui bahwa industri baja adalah salah satu industri yang berdampak negatif terhadap lingkungan. Oleh karena itu, ia mengingatkan bahwa pemerintah perlu selektif dalam menerima investasi, terutama yang berasal dari luar negeri, untuk memastikan standar lingkungan yang lebih ketat diterapkan. Hal ini akan membantu Indonesia menghindari dampak negatif dari mesin-mesin bekas yang dapat mencemari lingkungan.(mg-2/jae)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow