Mahasiswa Surabaya Gelar Mimbar Demokrasi sebagai Protes Terhadap Dinasti Politik
Ribuan mahasiswa berkumpul di pelataran Universitas 17 Agustus 1945, Surabaya, dalam acara mimbar demokrasi pada Rabu (6/12/2023).
Surabaya, (afederasi.com) - Ribuan mahasiswa berkumpul di pelataran Universitas 17 Agustus 1945, Surabaya, dalam acara mimbar demokrasi pada Rabu (6/12/2023). Acara ini dianggap sebagai bentuk perlawanan terhadap dinasti politik yang dinilai merusak moralitas bangsa.
Ketua BEM Universitas Indonesia (UI), Melki Sadek Huang, menyatakan bahwa mimbar demokrasi ini mencerminkan kejenuhan mahasiswa dan generasi muda terhadap ketidakadilan di Indonesia. Dalam keterangannya, Melki mengungkapkan kesadaran kritis mereka terhadap kebijakan publik yang berpotensi mempengaruhi demokrasi di masa depan.
“Kami peka dan kritis tentang kebijakan publik yang akan berdampak pada demokrasi ke depannya,” ujar Melki seperti yang dilansir dari Suara.com media partner afederasi.com.
Mimbar Bebas: Mahasiswa Perjuangkan Demokrasi yang Utuh
Wakabid Advokasi Politik DPD Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Jawa Timur, Bagus Raditya, menyampaikan keprihatinannya terhadap kebijakan pemimpin saat ini yang dinilai menyerupai zaman orde baru. Bagus Raditya menekankan bahwa mahasiswa ingin mengembalikan esensi demokrasi tanpa mengalami degradasi.
“Kami mahasiswa ingin kembali mengulik demokrasi jangan sampai dihancurkan. Di sini kami seluruh mahasiswa berkumpul untuk bertarung secara akademik," tegas Bagus Raditya seperti yang dilansir dari Suara.com media partner afederasi.com.
Budayawan Butet Kartaredjasa turut hadir dalam mimbar demokrasi sebagai bentuk dukungan kepada para mahasiswa. Butet menyatakan bahwa aksi mahasiswa mencerminkan kondisi Indonesia yang sedang tidak stabil. Dia menyoroti pemimpin yang seharusnya membawa kesejahteraan demokrasi, namun justru merusak demokrasi itu sendiri.
"Saya dan berjuta rakyat Indonesia sejak Oktober lalu kena prank. Kita berkumpul untuk duka demokrasi yang sama,” kata Butet seperti yang dilansir dari Suara.com media partner afederasi.com.
Butet menegaskan bahwa aksi mahasiswa saat ini merupakan upaya untuk menyelamatkan bangsa dan negara dari potensi penyalahgunaan alat negara yang dapat merugikan demokrasi.
“Ini ikhtiar untuk menyelamatkan bangsa dan negara, jangan sampai alat negara digunakan untuk mencederai demokrasi," tandasnya seperti yang dilansir dari Suara.com media partner afederasi.com. (mg-1/jae)
What's Your Reaction?


