Kericuhan Mencekam Pasca Arak-arakan Jenazah Mantan Gubernur Papua Lukas Enembe
Kawasan Sentani, Kabupaten Jayapura, menjadi saksi kericuhan memilukan setelah arak-arakan jenazah almarhum mantan Gubernur Papua, Lukas Enembe.
Jayapura, (afederasi.com) - Kawasan Sentani, Kabupaten Jayapura, menjadi saksi kericuhan memilukan setelah arak-arakan jenazah almarhum mantan Gubernur Papua, Lukas Enembe. Massa yang memimpin barisan arak-arakan tidak dapat menahan emosinya dan melempari kaca-kaca rumah, ruko, serta fasilitas publik yang dilalui. Aksi kekerasan itu tak hanya berhenti pada batu, sejumlah mobil terparkir di sepanjang rute pun menjadi sasaran pembakaran oleh massa.
Salah satu titik terparah kericuhan terjadi ketika arak-arakan melintasi jalan STAKIN. Massa yang marah menyerbu rombongan Kapolda Papua beserta para undangan dan tamu yang ikut berjalan kaki bersama. Video yang beredar luas di media sosial memperlihatkan momen ketegangan, di mana pedagang setempat tampak ketakutan oleh lemparan batu dari barisan depan arak-arakan jenazah Lukas Enembe.
Tak hanya merusak properti milik warga, aksi amuk massa juga menyasar anggota polisi yang berbaur dengan mereka. Beberapa video juga menunjukkan anjungan tunai mandiri (ATM) milik Bank Papua rusak parah, sementara kaca-kaca di perkantoran sekitar mengalami kerusakan signifikan.
Dalam menghadapi situasi tegang ini, tokoh masyarakat adat di Sentani, Frits Maurits Felle, mengingatkan bahwa suasana duka seharusnya dihormati dengan baik. Felle menilai bahwa prosesi pemakaman Lukas Enembe, sebagai pemimpin besar Papua, harus dilakukan dengan martabat, sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada orang yang telah banyak berjasa bagi Tanah Papua.
"Situasi ini membutuhkan kebijaksanaan dan ketenangan. Semua kebaikan dan perjuangannya bagi pembangunan manusia di Papua harus kita teruskan," ujar Frits dalam pernyataannya kepada Jubi, seperti yang dilansir dari Suara.com media partner afederasi.com, pada Kamis (28/12/2023).
Sementara itu, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua, Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo, menyampaikan bahwa pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk menemukan motif di balik kericuhan tersebut. Benny mengungkapkan bahwa beberapa anggota massa melakukan pembakaran, perusakan, dan penyerangan terhadap aparat keamanan serta membakar mobil polisi.
"Pj Gubernur Provinsi Papua terkena lemparan batu. Beberapa anggota Polisi dari Brimob dan tentara dan mobil menjadi sasaran aksi massa," kata Benny, menggambarkan situasi sulit yang dihadapi oleh petugas kepolisian, tentara, dan Penjabat Gubernur Papua Ridwan Rumasukun.
Dalam mengakhiri pernyataannya, Benny memberikan imbauan kepada massa yang mengantarkan jenazah Lukas Enembe untuk tetap menjaga ketertiban dan tidak melakukan perusakan yang dapat mengganggu keamanan. Ia juga meminta agar masyarakat tetap tenang di rumah demi menjaga situasi agar tidak semakin memanas.(mg-2/jae)
What's Your Reaction?


