Kasus Kematian Pendekar Silat di Gresik Terungkap: Fakta-fakta Saat Tes Kenaikan Sabuk Silat
Sulton menjelaskan bahwa, meskipun tidak ada luka lecet pada bagian kepala, pendekar silat mengalami pendarahan otak total yang signifikan.
Gresik, (afederasi.com) - Sejumlah fakta mengenai kematian pendekar silat Muhammad Aditya Pratama (20), seorang anggota perguruan silat asal Dusun Jambu, Desa Semampir, Kecamatan Cerme, Gresik, Jawa Timur, yang meninggal dunia saat mengikuti tes uji kenaikan sabuk, telah terungkap. Kuasa hukum korban, Sulton Sulaiman, mengungkapkan detail dari kejadian tragis ini.
Sulton menjelaskan bahwa, meskipun tidak ada luka lecet pada bagian kepala, pendekar silat mengalami pendarahan otak total yang signifikan.
"Hasil otopsi menunjukkan bahwa penyebab utama kematian adalah pendarahan otak sebanyak 180 derajat, meliputi otak kanan, otak kiri, otak tengah, dan otak belakang. Ini merupakan pendarahan otak yang luas," ungkap Sulton pada Rabu (11/10/2023).
Selain cedera otak yang fatal, pendekar silat juga mengalami luka lecet pada bagian punggung, tangan, pergelangan, dan pundak. Menurut Sulton, cedera-cedera tersebut disebabkan oleh pukulan, tendangan, dan bahkan penggunaan bambu sebagai senjata.
"Menurut penjelasan dari dokter forensik, luka-luka ini disebabkan oleh benturan dengan benda tumpul. Ini bisa disebabkan oleh pukulan tangan, tendangan kaki, karena tidak ada bekas lecet," tambahnya.
Sulton mengungkapkan bahwa tes kenaikan sabuk ini melibatkan serangkaian ujian pada empat pos uji yang telah ditentukan. Selama ujian tersebut, korban sempat mengeluh kepada sesama siswa karena merasa kesakitan ketika berpindah dari pos satu ke pos dua.
"Dalam perjalanan dari pos satu ke pos dua, dia telah diuji dengan kuda-kuda, jurus-jurus, dan sebagainya. Pada saat itu, dia sudah menerima pukulan dan tendangan dengan menggunakan bambu. Kemudian, setelah tiba di pos dua, dia dihadapkan pada dua ronde pertarungan dengan senior serta pertarungan satu lawan satu," jelasnya.
Setelah mengalami serangkaian ujian dan pukulan tersebut, korban akhirnya merasa sangat lemas dan terjatuh ke belakang. Setelah beberapa saat terduduk,pendekar silat pingsan dan kehilangan kesadaran. Korban kemudian segera dibawa ke Puskesmas Cerme dan dirujuk ke RSUD Ibnu Sina Gresik.
"Kasus ini saat ini masih sedang diselidiki oleh Polres Gresik. Kami akan menunggu hasil penyelidikan selanjutnya. Rencananya, rekonstruksi kejadian juga akan dilakukan untuk mengungkap peran masing-masing tersangka. Sejauh ini, sembilan orang telah diperiksa, dan enam di antaranya ditetapkan sebagai tersangka. Kami tidak menutup kemungkinan adanya tersangka tambahan," tegas Sulton. (frd)
What's Your Reaction?


