Jelang Nataru, Bapanas Sidak Toko Beras di Lamongan

12 Nov 2025 - 21:59
Jelang Nataru, Bapanas Sidak Toko Beras di Lamongan
Bapanas dan Satgas Pengendali Harga beras Lamongan Saat Melakukan Sidak Harga Beras di Pasar Sidoharjo. (Iyan Farikh/afederasi.com)

Lamongan, (afederasi.com) – Jelang Natal dan Tahun Baru 2026 (Nataru), Badan Pangan Nasional (Bapanas) melakukan sidak harga beras di sejumlah pasar tradisional salah satunya di Pasar Sidoharjo dan ritel modern di Kabupaten Lamongan. Hasil sidak menunjukkan bahwa harga beras masih sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah.

Analis Ketahanan Pangan Bapanas Yenikaton Rahmawati Sujanoko menyampaikan bahwa pemantauan dilakukan terhadap tiga jenis beras, yakni beras premium, medium, dan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Ketiganya menunjukkan harga yang stabil dan masih berada dalam batas HET.

“Kami sudah melakukan sidak di Pasar Sidoharjo Lamongan. Hasilnya, untuk beras premium, medium, maupun SPHP semuanya masih sesuai dengan HET. Baik di pasar tradisional maupun di ritel modern, harga masih terkendali,” katanya, Rabu (12/11/2025).

Lebih lanjut, Yeni menyebutkan bahwa hasil koordinasi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lamongan juga menunjukkan tidak ada perubahan signifikan pada harga beras dibandingkan pekan sebelumnya.

“Berdasarkan laporan Disperindag, harga beras dari minggu lalu hingga minggu ini masih stabil, tidak ada kenaikan berarti. Artinya kondisi harga pangan di Lamongan saat ini aman,” ujarnya.

Ia menegaskan, apabila ditemukan harga beras di atas HET, maka pihaknya akan segera berkoordinasi dengan instansi terkait untuk melakukan penyesuaian sesuai ketentuan pemerintah.

“HET ini ditetapkan sebagai acuan agar harga di pasaran tetap terjangkau. Kalau ada yang di atas HET, maka harus diturunkan kembali sesuai aturan,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua Satgas Pangan Wilayah Kabupaten Lamongan, Ipda Lizma Ramadhama, menegaskan bahwa pembentukan Satgas Pengendali Harga Beras ini merupakan langkah antisipatif pemerintah dalam menjaga kestabilan harga pangan, khususnya jelang akhir tahun.

“Sekarang pemerintah melalui Bapanas membentuk Satgas Pengendali Harga Beras. Sebelumnya hanya Satgas Pangan umum, tapi karena situasi menjelang Nataru ini harga beras perlu perhatian khusus, maka dibentuklah Satgas tersendiri,” jelasnya.

Ia juga menambahkan bahwa tim Satgas Pangan wilayah Lamongan akan terus berkoordinasi dan turun langsung ke lapangan bersama Bapanas untuk memastikan harga tetap sesuai aturan.

“Kami akan terus membantu dalam kegiatan sidak dan pemantauan harga beras di pasar. HET yang sudah ditetapkan pemerintah adalah Rp14.900 per kilogram untuk beras premium, Rp13.500 per kilogram untuk beras medium, dan Rp12.500 per kilogram untuk beras SPHP. Kami mengimbau kepada seluruh pedagang maupun produsen beras untuk memedomani harga ini,” tuturnya.

Pemantauan harga ini menjadi bagian dari langkah antisipatif Bapanas dalam menjaga kestabilan pasokan dan harga pangan strategis menjelang akhir tahun, guna memastikan masyarakat dapat memenuhi kebutuhan pokok dengan harga yang wajar. (Yan/mif)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow