Haji 2024, Tim Kesehatan Rekomendasikan Kriteria Lansia Mandiri
Jelang pelaksanaan operasional haji tahun 1445 H/2024 M, daftar antrian jemaah lansia menarik perhatian.
Semarang, (afederasi.com) - Jelang pelaksanaan operasional haji tahun 1445 H/2024 M, daftar antrian jemaah lansia menarik perhatian. Diperkirakan lebih dari 40 ribu jemaah lansia akan berpartisipasi dalam perjalanan suci ini. Tim dari Pusat Kesehatan Haji Kemenkes telah mengeluarkan rekomendasi penting terkait dengan penilaian kriteria lansia yang mandiri dalam kesehatan.
Menurut dr. Andi Arjuna, Kasi Kesehatan Daker Makkah pada operasional haji 1444 H/2023 M, evaluasi kinerja petugas PPIH Arab Saudi di Semarang mengungkapkan rekomendasi tersebut.
"Kita harus memastikan bahwa jemaah lansia memiliki kesiapan kesehatan yang cukup untuk menjalani perjalanan ini dengan baik," kata Andi Arjuna.
Dalam diskusi tersebut, dr. Al Farizi dari Kasi Kesehatan Daker Madinah dan dr. Edi Supriyatna, Kepala Klinik Kesehatan Haji Indonesia Daker Makkah, juga turut hadir. Mereka berbicara tentang langkah-langkah penting yang harus diambil untuk memastikan kesehatan dan kemandirian jemaah lansia.
Salah satu langkah yang diusulkan oleh Andi Arjuna adalah melakukan pemeriksaan kesehatan yang komprehensif sebelum jemaah berangkat.
"Selain pemeriksaan fisik, penilaian kesehatan mental dan kemampuan kognitif juga harus diperhatikan. Bagi jemaah lansia, penilaian kemampuan melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri juga sangat penting," jelasnya.
Andi Arjuna menjelaskan bahwa pendekatan ini sesuai dengan amanat Undang-Undang No 8 tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah. Pasal 3 undang-undang ini menegaskan pentingnya memberikan pembinaan, pelayanan, dan perlindungan kepada jemaah haji dan umrah agar mereka dapat menjalankan ibadah sesuai dengan ketentuan agama.
"Kami perlu memastikan bahwa jemaah lansia memiliki kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari dengan mandiri. Hal ini mencakup kemampuan makan, berpakaian, dan lain-lain," tambahnya.
Dalam upaya mempermudah identifikasi kesehatan jemaah, dr. Andi Arjuna juga mengungkapkan bahwa penggunaan Aplikasi Satu Sehat akan dioptimalkan. Aplikasi ini akan membantu dalam mengumpulkan dan memproses data rekam medis jemaah, memudahkan tim medis untuk memberikan perawatan yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan individu.
Selain itu, untuk meningkatkan layanan kesehatan saat operasional haji tahun depan, Tim Kesehatan telah mengusulkan beberapa langkah perbaikan. Beberapa langkah yang diusulkan meliputi:
- Penyiapan pos kesehatan satelit di setiap hotel di Makkah dan Madinah. Ini bertujuan untuk memberikan akses yang lebih mudah kepada jemaah untuk memeriksa kesehatan mereka. "Pos ini sangat membantu jemaah karena mereka menjadi lebih mudah mengecek kesehatan," ungkap Andi Arjuna.
- Perluasan dan peningkatan daya listrik di poskes di Mina dan tenda petugas. Langkah ini sangat penting untuk memastikan kelancaran penggunaan peralatan medis yang dibutuhkan.
- Penempatan dokter spesialis di sektor Makkah dan Madinah. Langkah ini bertujuan untuk memastikan deteksi dini masalah kesehatan dan memberikan perawatan yang tepat kepada jemaah.
Dengan berbagai langkah persiapan yang diambil, diharapkan operasional haji tahun 1445 H/2024 M dapat berjalan dengan lancar dan memberikan pengalaman ibadah yang aman dan nyaman bagi semua jemaah, terutama bagi para jemaah lansia. (mg-3/jae)
What's Your Reaction?


