Guru Sinau Industri di Gresik, Terobosan Inovasi Pertama di Indonesia

13 Sep 2025 - 00:35
Guru Sinau Industri di Gresik, Terobosan Inovasi Pertama di Indonesia
Puluhan Guru foto bersama, usai pembukaan magang guru Sinau Industri bersama, manajemen PT Indospring, Sekda Gresik, mantan Wabup Gresik, serta pengurus Rumah Vokasi provinsi. Selanjutnya para guru akan digembleng selama tujuh hari. (Miftahul Arif/afederasi.com)

Gresik, (afederasi.com), - Guna meningkatkan kemampuan atau kompetensi Guru, Kadin Kabupaten Gresik bersama Rumah Vokasi Gresik, menggelar kegiatan Guru Sinau Industri (GSI). Inovasi baru ini terbilang menarik, pasalnya baru pertama di Indonesia.

GSI digelar di aula PT Indospring Tbk, pada Jum'at siang (12/9/25). GSI diikuti sebanyak 62 Guru SMK di Kabupaten Gresik. Pahlawan tanpa tanda jasa ini diundang untuk magang selama tujuh hari ke depan.

Puluhan guru SMK ini akan digembleng dan dibekali ilmu teknologi industri, dengan harapan ilmu magang GSI nanti bisa diterapkan di sekolah.

Kegiatan ini bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur pegas otomotif tersebut. Hal ini sebagai bentuk komitmen perusahaan peduli terhadap dunia pendidikan.

Direktur PT Indospring, Bob Budiono mengatakan selama ini perusahaan telah rutin memberikan kesempatan magang bagi siswa SMK. Namun, kali ini pihaknya mengajak 62 guru SMK magang dengan harapan bisa diimplementasikan kepada siswanya.

“Kalau hanya fokus pada siswa dampaknya hanya ke pribadi masing-masing. Tapi kalau guru yang diberi pelatihan, ilmunya bisa ditularkan ke banyak siswa. Sehingga kualitas pendidikan, terutama terkait dunia industri bisa meningkat,” jelas Bob Budiono, Jumat (12/9/2025).

Bob menegaskan bahwa guru adalah tiang utama pendidikan nasional. Karena itu, Indospring berupaya meningkatkan keterampilan para pendidik agar lebih melek teknologi dan budaya industri.

Program GSI dibagi dalam tiga tahap. Tahap pertama, guru akan mendapat pengenalan dasar industri selama satu minggu. Materi mencakup konsep 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke), manajemen keselamatan kerja, budaya kerja, hingga praktik bersama mentor profesional.

“Setelah satu minggu, tim kami akan berkunjung ke sekolah atau perguruan tinggi selama dua minggu. Guru diminta mengaplikasikan materi yang sudah didapat. Lalu berlanjut ke tahap kedua, yaitu manajemen produksi. Hingga tahap ketiga tentang mekanika robotik. Semua berujung pada sertifikasi,” papar Bob.

Selain wujud CSR, lanjutnya, program ini juga menjadi ajang pengenalan perusahaan kepada sekolah-sekolah di Kabupaten Gresik. “Kami terus berkembang, dan tentu membutuhkan tenaga kerja dari sekolah-sekolah di Gresik,” imbuhnya.Jasa fotografi

Sekda Gresik, Achmad Washil Miftahul Rachman, mengapresiasi inisiatif PT Indospring. Menurutnya, langkah ini menjawab tantangan kesenjangan antara teknologi industri dengan kurikulum pendidikan.

“Setiap tahun ada sekitar 15 ribu siswa SMK lulus. Tidak sampai 20 persen yang melanjutkan kuliah, sisanya langsung bekerja atau berwirausaha. Maka program seperti ini penting agar lulusan SMK punya akses masuk ke dunia industri,” ujarnya.

Washil menilai, mendidik guru jauh lebih efektif dibanding hanya fokus pada magang siswa. “Guru inilah yang nanti menularkan disiplin, budaya kerja, hingga penguasaan teknologi kepada ribuan siswa. Dampaknya tentu lebih besar,” tegasnya.

Bahkan, ia menargetkan pada 2031 nanti, lulusan SMK Gresik bisa bersaing tidak hanya di lokal, tetapi juga di tingkat nasional. Washil juga mendorong perusahaan lain di Gresik untuk membuat program serupa. (Mif)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow