Dugaan Oknum DPRD Minta Jatah Rumah Murah, Jika Ada Aduan Resmi BK DPRD Gresik Proses

18 Sep 2025 - 21:53
Dugaan Oknum DPRD Minta Jatah Rumah Murah, Jika Ada Aduan Resmi BK DPRD Gresik  Proses
Ketua Badan Kehormatan DPRD Gresik Muhammad Ainul Yakin. (Fahrudin/afederasi.com)

Gresik, (afederasi.com) – Badan Kehormatan (BK) DPRD Kabupaten Gresik, akhirnya buka suara terkait polemik dugaan permintaan rumah murah oleh oknum anggota dewan berinisial. AH. Isu yang sempat ramai di publik itu ditegaskan sebagai kesalahpahaman dan perbincangan bercanda belaka.

Ketua BK DPRD Gresik, Muhammad Ainul Yaqin, menegaskan pihaknya tetap berkomitmen menjaga disiplin dan etika anggota dewan. 

“Tentu jika ada aduan masyarakat, akan kami tindaklanjuti. Kami akan bekerja sesuai aturan. Hari ini kita rapatkan,” ujar Ainul, Kamis (18/09/2025).

Menurut Ainul, persoalan rumah murah tersebut sudah dibahas bersama pimpinan dewan dan pihak developer Perumahan The Oso Kedamean. Hasil pertemuan menyimpulkan bahwa perkara itu hanya sebatas candaan dan miskomunikasi.

“Itu kan sebenarnya sudah klir, sudah ada hearing bersama pimpinan dan developer. Hasilnya hanya kesalahpahaman dan kapasitas bercanda,” jelasnya.

Meski demikian, Ainul mengingatkan seluruh anggota DPRD Gresik untuk tetap menjaga marwah dan integritas lembaga.

“Ini pengingat bagi kita semua, termasuk saya. Kita harus bisa menjaga disiplin, etik, dan kepercayaan publik,” tegasnya.

Diketahui, pada Selasa (16/09/2025), DPRD Gresik menggelar rapat tindak lanjut hasil sidak ke Perumahan The Oso Kedamean. Dalam rapat yang dihadiri pimpinan DPRD, Komisi II dan III, sejumlah OPD, serta pihak developer, disepakati bahwa polemik soal oknum anggota dewan hanyalah kesalahpahaman.

“Permasalahan lain-lain yang beredar seperti hari ini soal oknum, ini murni kesalahpahaman.” tandas Ketua DPRD Gresik, M. Syahrul Munir.

Hal senada juga disampaikan Fatir, owner The Oso, yang menyebut perbincangan soal rumah hanyalah guyonan. 

“Ada di media kemudian minta harga murah, akhirnya ramai. Apalagi disebut membackup, nggak ada seperti itu,” timpal Wakil Ketua Komisi III DPRD Gresik, Abdullah Hamdi, yang namanya ikut terseret.

Namun, berbeda dengan klarifikasi para anggota dewan, kuasa hukum The Oso, Debby Puspitasari, mengaku mendengar sendiri ucapan tentang rumah murah dengan syarat adanya backup penuh.

“Itu yang disampaikan. Saya berani sumpah demi Allah saya ngomong ya. Beliau ngomong gitu. Hanya ada saya, Pak Sulis dan Pak Hamdi,” ujarnya.

Dengan adanya perbedaan versi, BK DPRD Gresik memastikan akan memberi atensi penuh pada kasus ini. Bila ada aduan resmi dari masyarakat, lembaga etik tersebut siap memproses sesuai aturan.(frd)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow