Detik-Detik Terbongkarnya Tipu Muslihat Dokter Gadungan Lulusan SMA, Janggal di Foto

Seorang pria bernama Susanto berhasil menjalankan aksinya sebagai dokter gadungan di PT Pelindo Husada Citra (RS PHC) selama dua tahun.

13 Sep 2023 - 11:00
Detik-Detik Terbongkarnya Tipu Muslihat Dokter Gadungan Lulusan SMA, Janggal di Foto
Ilustrasi Dokter (Freepik/Senivpetro)

Surabaya, (afederasi.com) - Kasus penipuan yang mengguncang sebuah rumah sakit di Kota Surabaya, Jawa Timur, kini menjadi perhatian ranah hukum. Seorang pria bernama Susanto berhasil menjalankan aksinya sebagai dokter gadungan di PT Pelindo Husada Citra (RS PHC) selama dua tahun. Kejadian ini menjadi sorotan karena Susanto mengaku sebagai seorang dokter, meskipun kenyataannya ia hanya seorang lulusan SMA.

Kronologi terungkapnya kebohongan Susanto di rumah sakit milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini adalah sebuah cerita menarik. Semuanya dimulai pada 30 April 2020 ketika RS PHC membuka lowongan kerja untuk posisi tenaga layanan klinik atau Dokter First Aid. Susanto memutuskan untuk melamar pekerjaan ini dengan menggunakan berkas dan identitas palsu. Ia bahkan mencuri data dari seorang dokter asli asal Bandung, dr Anggi Yurikno, melalui situs internet.

Tidak berhenti sampai di situ, Susanto bahkan mencuri berbagai dokumen milik dr Anggi, termasuk Surat Izin Praktik (SIP) Dokter, Ijazah Kedokteran, Kartu Tanda Penduduk, dan Sertifikat Hiperkes. Ia kemudian mengubah foto-foto pada dokumen-dokumen tersebut tanpa mengganti data-data di dalamnya. Semua aksinya ini telah direncanakan selama setahun. Dalam persidangan daring di Pengadilan Negeri Surabaya pada Senin (11/9/2023), Susanto mengungkapkan, "Saya menyiapkan kurang dari setahun, saya melakukannya untuk biaya kehidupan sehari-hari."

Hasil dari penyamarannya ini, Susanto akhirnya diterima bekerja di RS PHC dan diangkat sebagai Dokter Hiperkes Fulltimer di Klinik K3 PT Pertamina EP IV Cepu, yang dikelola oleh PT PHC, sejak 15 Juni 2020. Selama menjabat sebagai dokter gadungan, Susanto menerima gaji bulanan sebesar Rp7,5 juta, ditambah dengan tunjangan dan fasilitas lainnya.

Namun, aksi Susanto terbongkar pada tanggal 12 Juni 2023 ketika RS PHC meminta Susanto untuk memberikan ulang dokumen lamaran pekerjaannya untuk perpanjangan kontrak. Ketika Susanto mengirimkan berkas-berkas seperti fotokopi daftar riwayat hidup, ijazah, Surat Tanda Registrasi (STR), KTP, Sertifikat Pelatihan, Hiperkes, ATLS, dan ACLS yang menggunakan nama dr Anggi Yurikno, semua penyamarannya terbongkar. Pihak perusahaan yang mencoba memverifikasi data Susanto menemukan perbedaan dalam foto-foto dan data yang ada di berkas. Mereka pun menghubungi IDI (Ikatan Dokter Indonesia) untuk mengklarifikasi keaslian data tersebut.

Setelah investigasi lebih lanjut, terungkap bahwa Susanto telah menggunakan identitas Anggi Yurikno sebagai dokter palsu. Dr. Anggi Yurikno, yang sebelumnya bekerja di RSU Karya Pangalengan Bhakti Sehat Bandung, mengaku tidak mengetahui sama sekali tentang lamaran pekerjaan di Surabaya dan merasa sangat dirugikan karena namanya disalahgunakan. Ia bahkan dihadirkan di persidangan sebagai saksi, dan dengan emosi mengungkapkan, "Saya tidak pernah memberikan data identitas. Saya dirugikan karena nama saya digunakan, dan itu juga bukan tandatangan saya." (mg-1/mhd)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow