Cuaca Ekstrem Menguat di Pacitan Jelang 2026, BPBD Minta Warga Tingkatkan Kewaspadaan
Pacitan, (afederasi.com) — Intensitas cuaca ekstrem di Kabupaten Pacitan meningkat sepanjang Desember 2025 seiring masuknya musim penghujan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan mencatat potensi bencana hidrometeorologi berupa banjir, tanah longsor, pohon tumbang, hingga gelombang laut tinggi meningkat terutama di wilayah pesisir.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Pacitan Radit Suryo Anggono, mengatakan bulan ini menjadi fase awal yang krusial menjelang tahun 2026.
“Potensi cuaca ekstrem masih tinggi dan perlu diantisipasi bersama, khususnya di wilayah rawan seperti pegunugan dan pesisir,” ujarnya, Selasa (16/12/2025).
Ia menambahkan, kondisi cuaca ekstrem tersebut dipengaruhi oleh fenomena La Niña lemah yang berdampak pada meningkatnya intensitas hujan di wilayah selatan Jawa Timur.
Berdasarkan hasil pemantauan, puncak cuaca ekstrem diperkirakan terjadi pada Januari 2026, sehingga bulan ini menjadi periode penting untuk penguatan kesiapsiagaan.
“Kami mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan, terutama yang tinggal di daerah rawan longsor, bantaran sungai, dan pesisir pantai, karena potensi hujan lebat masih tinggi,” tambahnya.
Secara umum, BPBD mencatat bahwa sepanjang tahun 2025 bencana yang dipicu faktor cuaca masih mendominasi di Pacitan.
Kejadian tanah longsor, banjir lokal, pohon tumbang, dan angin kencang terjadi di sejumlah kecamatan terutama wilayah pegunungan dan daerah aliran sungai.
Meski sebagian besar berskala kecil hingga menengah, frekuensi kejadian meningkat saat musim penghujan.
Selain potensi bencana akibat cuaca, wilayah Pacitan sepanjang 2025 juga mengalami aktivitas kegempaan.
BMKG mencatat adanya sejumlah gempa dengan kekuatan kecil hingga sedang yang dipicu oleh aktivitas subduksi di selatan Jawa.
Meski umumnya tidak menimbulkan kerusakan signifikan, kondisi tersebut menunjukkan bahwa Pacitan merupakan wilayah dengan risiko kebencanaan multiancaman.
BPBD mengimbau masyarakat agar tetap tenang, meningkatkan kewaspadaan dan tidak mudah terpengaruh informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. .
Selain itu, masyarakat diharapkan untuk tetap waspada terhadap perubahan cuaca yang cepat, membatasi aktivitas di area rawan saat hujan lebat, serta segera melapor kepada aparat setempat jika muncul tanda-tanda awal bencana. (feri)
What's Your Reaction?


