Bima Arya Ungkap Strategi Gibran Untuk Menangani Pendidikan dan Lapangan Kerja
Gibran Rakabuming Raka, calon wakil presiden yang diusung dalam pemilihan presiden mendatang, telah mengungkapkan strategi konkretnya dalam mengatasi permasalahan pendidikan dan penciptaan lapangan kerja.

Jakarta, (afederasi.com) - Gibran Rakabuming Raka, calon wakil presiden yang diusung dalam pemilihan presiden mendatang, telah mengungkapkan strategi konkretnya dalam mengatasi permasalahan pendidikan dan penciptaan lapangan kerja. Anggota Dewan Pakar TKN, Bima Arya Sugiarto, menjelaskan bahwa Gibran, yang pernah menempuh pendidikan di Singapura, memahami betapa pentingnya kesiapan sumber daya manusia dalam kemajuan peradaban.
"Melesatnya Singapura menjadi negara maju sangat ditentukan oleh sistem kaderisasi kepemimpinan. Tugas pemimpin hari ini adalah menyiapkan pemimpin masa depan. Kualitas seorang pemimpin juga ditentukan okeh sejauh mana dia berpikir untuk regenerasi. Ini ciri khas pemimpin visioner," kata Bima, seperti yang dilansir dari Suara.com media partner afederasi.com dalam keterangan tertulisnya pada Jumat (23/12/2023).
Bima Arya menyebutkan bahwa perhatian Gibran terhadap link and match antara kesempatan kerja dengan kurikulum pendidikan serta ketersediaan tenaga kerja menunjukkan pemahaman mendalamnya terhadap masalah lapangan kerja di Indonesia. Menurut Wali Kota Bogor tersebut, pengalaman Gibran sebagai Wali Kota Solo memperkuatnya dalam menghadapi tantangan ekonomi kreatif dan teknologi yang membutuhkan tenaga kerja sesuai.
"Mas Gibran sangat mengerti bahwa Visi Indonesia Emas dalam hal hilirisasi dan energi, misalnya, tak akan terwujud tanpa kita pastikan kesesuaian antara peluang dan kesiapan," ujarnya.
Bima Arya juga mengklaim bahwa Gibran memiliki pemahaman yang komprehensif tentang peluang dan tren global di masa depan, mengingat data yang dimilikinya terkait green economy, waste management, carbon trading, energi, dan digitalisasi. Menurutnya, Gibran dapat menggunakan pemahamannya ini untuk melakukan evaluasi dan menyesuaikan sistem pendidikan Indonesia agar negara ini dapat menjadi pemenang pada tahun 2045.
"Mas Gibran punya data yang komprehensif tentang peluang dan tren global di masa depan. Seperti green economy & waste management, carbon trading and energy serta digitalisasi. Saya yakin bahwa mas Gibran akan bisa melakukan evaluasi dan kemudian menyesuaikan sistem pendidikan kita agar Indonesia bisa menjadi pemenang di 2045," tegas Bima Arya.(mg-3/jae)
What's Your Reaction?






