Aroma Kopi dan Semangat Bung Karno Merebak di Kota: Soekarno Coffee Festival 2025 Digelar Meriah
Blitar, (afederasi.com) – Pemkab Blitar kembali menyeduh semangat kebangsaan lewat aroma kopi dalam gelaran Soekarno Coffee Festival (SCF) 2025, Jumat (13/06/2025). Bertempat di halaman Kantor Wali Kota Blitar, festival ini menjadi jantung perayaan budaya, kopi, dan ideologi Bung Karno yang diramu dalam suasana merakyat dan penuh semangat.
Pemkab Blitar menegaskan bahwa SCF tak sekadar festival tahunan. Dalam pidatonya, Wali Kota Blitar, H. Syauqul Muhibbin alias Mas Ibin, menyebutkan bahwa festival ini merupakan elemen penting dalam Bulan Bung Karno—yang memuat tiga penanda sejarah: lahirnya Pancasila, kelahiran Bung Karno, dan hari wafat sang proklamator.
Dengan menampilkan cerita khas Bung Karno yang gemar kopi tubruk, Pemkab Blitar ingin menularkan kebiasaan reflektif sang pendiri bangsa kepada generasi muda. Mas Ibin bahkan menggambarkan bagaimana satu sendok teh kopi dan satu setengah sendok gula bisa melahirkan gagasan besar untuk republik ini.
Selain sebagai pengingat sejarah, SCF 2025 digadang Pemkab Blitar sebagai katalis pertumbuhan ekonomi kreatif. Kepala DPMPTSP Kota Blitar, Heru Eko Pramono, mengungkapkan bahwa festival ini mendorong geliat UMKM kopi. Sebanyak 40 stan ikut serta, termasuk peserta dari luar wilayah seperti Mojokerto, menandakan magnet festival semakin luas.
Langkah konkret Pemkab Blitar untuk mendorong ekosistem kopi terlihat dari target pembangunan 100 kafe baru sepanjang tahun ini. Harga kopi Blitar pun melonjak dari Rp75 ribu menjadi Rp100 ribu per kilogram, mencerminkan efek langsung dari promosi yang konsisten.
Tema SCF tahun ini, “Jangan Berhenti Boeng!”, dipilih Pemkab Blitar sebagai pengingat agar semangat Bung Karno tidak berhenti di pidato dan simbol. Blitar, meski bukan daerah penghasil kopi utama, tetap bertekad menjadikan kopi sebagai kendaraan diplomasi budaya dan ekonomi.
Berlangsung selama tiga hari, festival racikan Pemkab Blitar ini tak hanya menyajikan kopi lokal, tapi juga pentas seni, kompetisi barista, diskusi publik hingga edukasi seputar ekonomi kreatif. Penyelenggaraan ini mempertemukan petani, pelaku usaha, akademisi hingga birokrat dalam satu ruang dialog.
Pemkab Blitar melalui SCF 2025 kembali menunjukkan bahwa secangkir kopi bisa melampaui fungsinya sebagai minuman. Di kota yang menjadi makam Bung Karno, kopi menjadi bahasa perlawanan, kreativitas, dan pemersatu cita-cita kebangsaan. (ang/adv)
What's Your Reaction?


