1001 Bonsai Tampil di Ajang Giri Kedaton Bonsai Gresik 2025, Gus Sonhaji: Sarat Makna Filosofi 

13 May 2025 - 20:12
1001 Bonsai Tampil di Ajang Giri Kedaton Bonsai Gresik 2025, Gus Sonhaji: Sarat Makna Filosofi 
Gus Sonhaji penghobi seni tanaman kerdil tunjukkan bonsai santigi yang ikut dalam ajang Giri Kedaton Bonsai Gresik 2025.(Fahrudin/afederasi.com)

Gresik, (afederasi.com) - Tanaman bonsai tidak hanya menawarkan keindahan dan nilai seni yang tinggi namun ternyata sarat akan makna nilai filosofi tersendiri bagi perajin seni tanaman kerdil asal jepang dan pengemar bonsai. 

Hal itu seperti diungkapkan Mohammmad Sonhaji, penghobi tanaman bonsai asal Desa Surowiti Kecamatan Panceng Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Gus Sonhaji panggilan akrabnya, tanaman kerdil ini sarat akan makna yang mengajarkan tentang keseimbangan kehidupan.

Gus Sonhaji bahkan menilai perhelatan kontes dan pameran Giri Kedaton Bonsai Gresik 2025 tahun ini tergolong istimewa karena diikuti sebanyak 1001 bonsai yang datang milik penghobi dan pengemar  dari segenap penjuru Nusantara. 

Filosofi angka 1001, sebut Gus Sonhaji, memiliki makna penting dalam berbagai teks agama dan kebudayaan karena melambangkan kesatuan dan sifat alam semesta. Bahkan lebih mendalam dapat dimaknai sebagai tanda kuat kebangkitan dan pencerahan spiritual.

" Jumlah 1001 peserta yang berpartisipasi dalam kontes dan pameran bonsai ini, semoga bisa menjadi pertanda baik bagi Kabupaten Gresik dalam upayanya mengeliatkan kembali pengembangan tanaman bonsai dan kedepannya bisa menjadi salah satu pengerak ekonomi masyarakat khususnya perajin bonsai," ujar Gus Sonhaji penuh optimis.

Tanaman Bonsai, tutur Sonhaji, tidak hanya sekedar tanaman mungil yang indah namun ada makna fisofis yang dibaliknya. Mengutip filosofi salah satu Wali Songgo, Sunan Kalijogo, Gus Sonhaji menyebut bonsai juga bisa menjadi sarana pembelajaran secara spritual.

Pria yang juga sekaligus Pembina Perkumpulan Pengemar Bonsai Indonesia (PPBI) Gresik lebih lanjut menuturkan makna kehidupan yang bisa diambil bahwa tanaman termasuk bonsai akarnya tumbuh ke bawah masuk kedalam tanah. Demikian juga dengan bonsai jika akarnya kuat, maka akan bertahan hidup meski daunnya rontok.

“Itu makna bahwa manusia sejatinya harus menyadari asal-usulnya. Kuatnya hidup itu karena akar,” tutur Gus Sonhaji disela-sela Kontes dan Pameran Giri Kedaton Bonsai Gresik, Minggu (11/05/2025).

Menurut Gus Sonhaji lebih lanjut menerangkan bonsai adalah tanaman yang memiliki makna mendalam tentang kehidupan, baik hubungan manusia dengan alam, dan pentingnya menjaga keseimbangan.

Membentuk tanaman bonsai, menurut Gus Sonhaji, dibutuhkan sentuhan  seni yang menyatu dengan alam dan jiwa. Melalui bonsainya, manusia diajarkan untuk menyatu dengan alam dan menjaga keseimbangan.

Penghobi bonsai yang juga dikenal sebagai guru spritual ini pun lantas menunjuk salah satu bonsai jenis setigi miliknya yang ikut ambil bagian dalam Giri Kedaton Bonsai tingkat nasional kelas pratama yang berusia lima tahun.

Lebih lanjut Gus Sonhaji berbagi tips merawat pohon bonsai merawat bonsai. Menurutnya merawat tanaman bonsai dibutuhkan ketelatenan dan konsistensi yang tinggi. Penyiraman dan perapian ranting dan daun dilakukan secara berkala setiap hari 

Dan yang tak kalah penting, terang Gus Sonhaji, seorang perajin bonsai harus mengetahui karakter tiap- tiap jenis pohon yang dijadikan bonsai, karena setiap jenis pohon membutuhkan perlakuan dan perawatannya berbeda-beda.

"Bahkan bonsai jenis setigi miliknya harus disiram pakai air laut, ya karena memang tanamannya berasal dari tepi laut," terang Gus Sonhaji.

Gus Sonhaji menerangkan di satu sisi tumbuh hijau subur, sementara di sisi lain ada dahan mati yang tetap berdiri kokoh. Meski begitu, keduanya tetap hidup berdampingan dalam satu pot.

“Itulah hidup. Ada baik, ada buruk, semuanya tetap berdiri di bumi. Alam itu seimbang. Dan kita harus bisa belajar dari sana,” tutur Gus Sonhaji.

Ajang kontes dan pameran Giri Kedaton Bonsai Gresik 2025 yang masih akan berlangsung hingga 13 Mei 2025 ini juga menadapat apresiasi dari Ketua Umum Perkumpulan Pengemar Bonsai Indonesia (PPBI) Pusat, Alex R. Tangkulung.

"Ajang ini tidak hanya sekedar pamer karya, tapi juga wahana untuk meningkatkan standar kualitas bonsai nasional sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif," kata Alex. (frd)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow