Unik, Jelang Natal Hotel di Gresik Suguhkan Pohon Natal dari Ribuan Pudak Khas Gresik
Gresik, (afederasi.com) – Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru, sebuah hotel di Kabupaten Gresik menghadirkan dekorasi yang mencuri perhatian para tamu. Sebuah pohon Natal setinggi hampir tiga meter berdiri megah di lobi, namun bukan terbuat dari ornamen biasa. Pohon ini disusun dari ribuan kue tradisional Pudak, jajanan khas Kota Gresik.
Sejak dipasang, pohon Natal berbahan Pudak tersebut menjadi spot favorit tamu hotel yang menginap. Tak sedikit pengunjung yang mengabadikan momen dengan berfoto selfie bersama keluarga, menjadikan dekorasi unik itu sebagai latar belakang.
Pohon Natal Pudak ini tersusun dari sekitar 1.250 Pudak dan memiliki tinggi sekitar 2,5 meter. Susunan rapi dari jajanan yang dibungkus pelepah daun pinang ini menghasilkan tampilan yang estetis sekaligus autentik, memadukan nuansa Natal dengan identitas budaya lokal.
Pihak hotel menyebut, pemilihan Pudak sebagai bahan utama bukan tanpa alasan. Langkah ini bertujuan memperkenalkan kearifan lokal Gresik kepada para tamu, terutama mereka yang berasal dari luar daerah.
Pudak sendiri menjadi ikon kuliner Gresik sejak tahun 1950 dan pada akhir 2024 lalu resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia (WBTbI) oleh Kementerian Kebudayaan RI.
“Perayaan Natal tahun 2025 ini kami buat spesial dengan menghadirkan pohon Natal dari Pudak. Harapannya, tamu bisa merasakan pengalaman berbeda sekaligus mengenal kuliner khas Gresik,” ujar Ika Putri Widyaningtyas, Direktur Sales & Marketing Aston hotel.
Sementara itu, Lucky, salah satu tamu hotel, mengaku kagum dengan kreativitas yang ditampilkan.
“Sangat excited, wow gitu. Baru kali ini lihat pohon Natal terbuat dari Pudak. Unik dan menarik sekali,” tuturnya.
Selain memajang pohon Natal Pudak, pihak hotel juga menggelar prosesi menyalakan lilin dan bernyanyi bersama di area lobi sebagai penanda dimulainya rangkaian perayaan Natal tahun ini. Suasana hangat dan penuh kebersamaan terasa menyatu dengan dekorasi yang sarat makna tersebut.
Kehadiran pohon Natal dari Pudak ini, sebut Ika, tidak hanya menjadi dekorasi visual, melainkan simbol toleransi, penghormatan terhadap keberagaman, serta upaya menjaga warisan kuliner lokal agar semakin dikenal luas.
“Bukan sekadar makanan, Pudak adalah identitas budaya dan tradisi masyarakat pesisir Gresik. Kami ingin tamu dari berbagai latar belakang dapat mengenalnya melalui cara yang berkesan,” tambah Ika.
Kreativitas ini sekaligus menjadi bentuk penghormatan terhadap budaya lokal, menghadirkan pesan bahwa perayaan Natal dapat berjalan selaras dengan nilai-nilai kebersamaan, toleransi, dan kekayaan tradisi daerah.(frd)
What's Your Reaction?


