UNESA Gelar Workshop Manajemen Event di Banyuwangi, Dongkrak Kompetensi Guru Seni dan Kualitas Event Kompetitif

19 Nov 2025 - 06:28
UNESA Gelar Workshop Manajemen Event di Banyuwangi, Dongkrak Kompetensi Guru Seni dan Kualitas Event Kompetitif
Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) S2 Pendidikan Seni dan Budaya Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Surabaya (UNESA) hadir di Banyuwangi dengan menggelar workshop manajemen event bagi para guru seni budaya (ist)

Banyuwangi, (afederasi.com) – Upaya meningkatkan kualitas kompetisi seni daerah terus dilakukan. Kali ini, Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) S2 Pendidikan Seni dan Budaya Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Surabaya (UNESA) hadir di Banyuwangi dengan menggelar workshop manajemen event bagi para guru seni budaya. Kegiatan tersebut menjadi angin segar bagi peningkatan kreativitas, penguatan kompetensi guru, hingga pengembangan event kompetitif di daerah berjuluk Sunrise of Java itu.

Banyuwangi dikenal memiliki potensi alam dan budaya yang kuat sebagai kawasan pariwisata. Berbagai event seni dan kompetisi seperti FLS2N menjadi agenda rutin yang melibatkan lembaga pendidikan.

Namun, prestasi yang diraih selama ini dinilai belum optimal karena belum didukung persiapan dan manajemen event yang matang. Tidak semua guru memiliki keterampilan pengelolaan event yang sistematis, sehingga proses pembinaan menuju event kompetitif sering kali tidak tepat sasaran.

“Kabupaten Banyuwangi ini wilayah yang eksotik dengan potensi pariwisata dan budaya yang luar biasa. Didukung banyaknya sanggar serta partisipasi aktif sekolah, potensi ini sangat layak dikembangkan,” ujar Ketua PKM, Dr. Arif Hidajad.

Menurut Arif, program pengabdian ini memberikan tiga solusi utama, yakni pelatihan manajemen event, penyusunan rancangan kegiatan, serta pendampingan berkelanjutan hingga guru mampu mengelola event seni secara profesional.

Peserta Padat, Antusias Tinggi

Sebanyak 34 guru SMA dan SMK dari berbagai kecamatan di Banyuwangi mengikuti kegiatan ini. Mereka dibekali kemampuan merancang event jangka pendek maupun panjang, membaca peluang sumber daya, serta mengarahkan peserta didik dalam kompetisi seni berbasis prestasi.

Hasil dari pelatihan ini diharapkan menjadi titik awal pembiasaan manajemen event di sekolah. Jika diterapkan konsisten, kompetensi tersebut bisa menjadi modal penting untuk mendongkrak prestasi Banyuwangi di ajang-ajang kompetitif tingkat daerah maupun nasional, sekaligus memperkuat eksistensi pariwisata berbasis seni budaya.

Metode Pelatihan Lengkap dan Terstruktur

Workshop dilaksanakan dengan berbagai metode yang relevan, antara lain ceramah, eksperimen, demonstrasi, drill, dan diskusi.

– Ceramah, untuk menyampaikan konsep dasar manajemen dan manajemen event kompetitif.

– Eksperimen, memberikan ruang bagi peserta mencoba model manajemen menuju perolehan prestasi.

– Demonstrasi, berupa simulasi pengelolaan event berdasarkan agenda tahunan.

– Drill, memantapkan keterampilan teknis.

– Diskusi, mendalami strategi penentuan target dan metode pelatihan.

Seluruh kegiatan didokumentasikan secara audio-visual sebagai bahan pembelajaran lanjutan.

“Metode ini dipilih agar peserta benar-benar memahami praktik manajemen event, bukan hanya teorinya,” jelas Arif.

Tahapan PKM: Dari Observasi hingga Pendampingan

Dr. Eko Wahyuni menambahkan, pelaksanaan program mengikuti tahapan sistematis mulai observasi kebutuhan lapangan, koordinasi dengan Cabang Dinas Pendidikan Banyuwangi, hingga penyusunan materi sesuai kebutuhan guru.

Sementara itu, Prof. Anik Juwariyah menegaskan pentingnya keterlibatan mahasiswa dan alumni UNESA dalam kegiatan PKM tahun ini. Selain memberikan pengalaman praktik bagi mahasiswa, program ini juga menjadi ruang silaturahmi sekaligus pembaruan wawasan bagi alumni Pendidikan Seni Budaya yang kini berkarier di Banyuwangi.

Pada tahap akhir, seluruh proses kegiatan didokumentasikan secara lengkap agar bisa dipelajari dan dikembangkan kembali setelah PKM selesai. “Dokumentasi video kami siapkan agar peserta bisa mengulang materi secara mandiri,” tambah Dr. Retnayu di sela penyampaian materi.

Melalui pelatihan ini, UNESA berharap kompetensi guru seni budaya di Banyuwangi semakin kuat, sehingga mampu melahirkan event-event berkualitas dan prestasi membanggakan di masa mendatang.(ron/dn) 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow