TPMA Anak Usaha Trans Power Marine (TPMA) Perkuat Armada dengan Investasi Rp1,2 Triliun dalam Persaingan Pengangkutan Barang Curah
PT Trans Logistik Perkasa (TLP), anak usaha dari perusahaan jasa pengiriman PT Trans Power Marine Tbk (TPMA), telah berhasil melakukan pembelian sekitar 79 unit tugboat dan kapal tongkang bekas senilai Rp1,2 triliun.
Jakarta, (afederasi.com) - PT Trans Logistik Perkasa (TLP), anak usaha dari perusahaan jasa pengiriman PT Trans Power Marine Tbk (TPMA), telah berhasil melakukan pembelian sekitar 79 unit tugboat dan kapal tongkang bekas senilai Rp1,2 triliun. Langkah ini diambil sebagai strategi untuk memperkuat posisi TLP di tengah persaingan sengit dalam bisnis pengangkutan barang curah.
"Serah terima 79 unit armada ini telah rampung dilakukan pada bulan Nopember 2023. Pembelian sebagian besar dibiayai oleh Bank dan sisanya oleh dana internal," ujar Rudy Sutiono, corporate secretary TPMA, mengutip keterangan resmi perseroan seperti yang dilansir dari Suara.com media partner afederasi.com.
Dengan penambahan ini, keseluruhan jumlah armada yang dimiliki oleh TLP mencapai 109 unit tugboat dan tongkang. Sebelumnya, TLP juga telah memesan 30 unit tugboat dan tongkang baru, sebagian masih dalam proses pembuatan dan diharapkan akan selesai pada tahun 2024.
Menurut Rudy Sutiono, penambahan armada ini adalah bagian dari strategi perusahaan dalam menghadapi kebutuhan pasar yang terus meningkat, khususnya untuk pengangkutan barang curah seperti batubara dan nikel di Indonesia.
TPMA, yang memiliki 30% kepemilikan saham di TLP, menjalankan strategi investasi ini sebagai langkah jangka panjang dalam memanfaatkan cash flow yang ada. "Optimalisasi armada dan hubungan yang terjalin dengan baik dengan pelanggan merupakan hal utama yang senantiasa kami pelihara," tambah Rudy.
Sementara itu, Rudy juga menegaskan bahwa proses pembelian armada ini memerlukan waktu yang cukup lama, namun dengan penyelesaian sebelum akhir tahun 2023, perusahaan dapat merespon kebutuhan pasar dengan lebih efektif.
Dengan struktur permodalan yang kuat, TPMA memiliki current ratio lebih dari 200% dan saldo cash and cash equivalent yang lebih besar dari pinjaman bank. "Kami senantiasa mengatur keuangan dengan sangat ketat dan menerapkan strategi jangka panjang untuk menjamin keberlangsungan usaha perusahaan," kata Rudy.
Dengan pertumbuhan pesat di TLP, TPMA percaya bahwa ini akan berkontribusi secara positif terhadap pertumbuhan laba bersih dan memperkuat struktur permodalan yang sudah ada. Perusahaan berkomitmen untuk terus melihat peluang dan menjaga kualitas layanan guna memastikan kepuasan pelanggan dan kesuksesan jangka panjang.(mg-2/jae)
What's Your Reaction?


