Serangan Hama Tikus Sebabkan Petani Jombang Rugi Besar

06 Jun 2025 - 16:49
Serangan Hama Tikus  Sebabkan Petani Jombang Rugi Besar
Tanaman jagung seluas 5 hektare gagal panen akibat serangan tikus yang tak terkendali, Rabu (04/06/2025). (Foto : Santoso /afederasi.com)

Jombang, (afederasi.com) – Serangan hama tikus yang diduga berasal dari sebuah pabrik penetasan ayam di Dusun Kedungsari, Desa Balongsari, Kecamatan Megaluh, terus berlanjut dan semakin meresahkan petani setempat.

Dalam beberapa minggu terakhir, petani melaporkan kerusakan pada lahan seluas 5 hektare tanaman jagung akibat serangan tikus yang tak terkendali.hingga Rabu (04/06/2025) siang, 

Pantauan di lokasi kondisi sawah di Dusun Kedungsari terlihat memprihatinkan. Banyak tanaman jagung yang ambruk atau patah pada bagian batangnya, sementara beberapa tanaman yang sudah mulai berbuah juga mengalami kerusakan parah. Buah jagung terlihat kopong karena isinya dimakan tikus.

Rozikin, seorang petani berusia 35 tahun, mengungkapkan bahwa serangan tikus ini semakin parah dalam sebulan terakhir. "Sebenarnya setiap tahun kami mengalami masalah ini, tetapi tahun ini jauh lebih parah," ujarnya. 

Ia menambahkan bahwa tikus-tikus tersebut sering kali menyebrang pagar pabrik dan merusak tanaman jagung di sekitar area tersebut.

"Serangan biasanya terjadi pada malam hari, dan tanaman jagung yang paling dekat dengan pagar pabrik menjadi sasaran utama," jelas Rozikin. Ia terpaksa menanam ulang setelah tanaman jagungnya habis dirusak. "Saya sudah menanam lagi, tetapi hasilnya tetap sama," keluhnya.

Saiful Fatoni, Ketua Kelompok Tani Kedungsari, juga mengonfirmasi bahwa masalah ini telah berlangsung selama enam tahun terakhir, namun tahun ini adalah yang paling parah. "Setiap malam, tikus keluar dari pabrik karena kehabisan pakan, dan mereka menyerang tanaman jagung yang sudah berbuah," ungkapnya.

Para petani telah berusaha maksimal untuk mengatasi masalah ini dengan memasang jebakan listrik, meracun, dan memberikan umpan, namun semua upaya tersebut belum membuahkan hasil. "Kami bisa menangkap satu karung tikus dalam semalam, tetapi jumlahnya tetap tidak berkurang," tambahnya.

Dampak kerusakan yang dialami petani sangat signifikan, dengan sekitar 5 hektare sawah yang sudah rusak dan harus ditanam ulang. "Kami berharap pihak perusahaan dapat memberikan kompensasi atas kerugian yang kami alami," harap Saiful.

Kepala Bidang Perlindungan, Pasca Panen, dan Pemasaran Tanaman Pangan Perkebunan dan Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Jombang, Akhmad Jani Masyhudi, mengonfirmasi adanya serangan tikus di lahan petani. Ia menyatakan bahwa kemungkinan besar tikus tersebut berasal dari dalam pabrik.

"Kami telah melakukan survei lokasi dan menemukan bahwa tikus ini keluar dari dalam pabrik, bukan dari sawah," jelasnya.

Jani menambahkan bahwa tidak ditemukan bekas sarang atau lubang tikus di sawah, yang menunjukkan bahwa tikus tersebut memang berasal dari pabrik. "Kondisi di dalam pabrik sangat rimbun, sehingga menjadi tempat yang ideal bagi tikus untuk bersarang," ujarnya.

Untuk mengatasi masalah ini, pihak Dinas Pertanian berencana mengadakan rapat untuk mencari solusi jangka panjang. "Kompensasi saja tidak cukup; kami perlu mempertimbangkan langkah-langkah pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan," pungkas Jani. (san) 

.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow