Sepanjang Tahun 2023, Satpol PP Tulungagung Amankan 197 PPKS
Tulungagung, (afederasi.com) - Sepanjang Tahun 2023, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Tulungagung mengamankan 197 pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial (PPKS). PPKS mampu meraup Rp 300 ribu perhari.
Kabid Ketentraman dan Ketertiban Umum (Trantibum) Satpol PP Kabupaten Tulungagung, Agung Setyo Widodo mengatakan pihaknya rutin melakukan patroli untuk mengamankan pelaku PPKS di Tulungagung lantaran dianggap mengganggu.
Selain itu, para PPKS ini juga sering kali membahayakan pengguna jalan yang hendak melintas lantaran kerap beraksi di jalanan.
Buktinya, pihaknya juga banyak menerima aduan masyarakat (Dumas) terkait keberadaan PPKS yang kerap mengganggu pengguna jalan.
"Mereka kebanyakan beraksi pada simpang empat, terkadang saat lampu sudah hijau, mereka masih mondar-mandir, sehingga mengganggu, pengendara," jelas Agung Setyo Widodo, Jum'at (26/1/2024).
Agung melanjutkan, selama melakukan razia, pihaknya berhasil mengamankan 197 pelaku PPKS yang ada di Kabupaten Tulungagung. Mereka mayoritas beraksi di wilayah perkotaan Tulungagung, namun beberapa diantaranya juga berada di wilayah pinggiran.
Selama beraksi, ratusan pelaku PPKS ini kerap kali mendapatkan uang dengan nominal yang fantastis yakni Rp 300 ribu perhari, jika diakumulasikan sebulan senilai Rp 9 juta .
"Mereka mayoritas dari luar kota tepatnya berasal dari Kabupaten/Kota tetangga seperti Blitar, Trenggalek, Kediri hingga Mojokerto," ungkapnya.
Setelah pengamanan, pihaknya mendapati adanya beberapa PPKS yang bandel lantaran sudah dua kali diamankan oleh petugas Satpol PP Tulungagung.
Masih menurut Agung, bagi pelaku PPKS yang diamankan dua kali, barang-barang milik mereka terpaksa disita dan harus diambil dengan membawa surat pernyataan dari desa tempatnya tinggal.
Namun jika mereka pernah diamankan lebih dari dua kali, barang-barang milik mereka disita permanen.
"Kalau tertangkap lebih dari dua kali, barang-barangnya kami sita dan tidak boleh diambil. Kebanyakan pelaku PPKS ini berupa manusia silver atau bahkan badut," jelasnya.
Disinggung soal kondisi fisik PPKS sendiri, Agung menyebut jika ratusan pelaku PPKS ini dalam kondisi sehat dan tidak dalam kondisi disabilitas. Pihaknya tentu menyayangkan perilaku yang dilakukan mereka lantaran seharusnya, mereka mencari pekerjaan tanpa meminta belas kasihan warga.
Masih banyaknya pelaku PPKS ini tidak lain karena masyarakat di Tulungagung sendiri masih suka memberi, yang mana hal ini dimanfaatkan oleh pelaku PPKS.
Maka dari itu, pihaknya menghimbau agar masyarakat menyumbangkan uangnya di tempat yang layak seperti masjid atau panti asuhan.
"Masyarakat Tulungagung masih 'loman', jadi hal ini dimanfaatkan mereka untuk meminta belas kasihan. Kalau mau menyumbang, lebih baik pada kotak amal masjid atau ke panti asuhan, itu lebih bermanfaat," pungkasnya. (riz/dn)
What's Your Reaction?


