Semangat Sumpah Pemuda Berkobar di Lapas Banyuwangi: Memupuk Persatuan dan Kesatuan
Banyuwangi, (afederasi.com) – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Banyuwangi menggelar upacara dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda. Kegiatan tersebut, diikuti oleh seluruh warga binaan sebagai pemupuk semangat dan meningkatkan perbaikan, Senin (28/10/2024).
Upacara peringatan Sumpah Pemuda Lapas Banyuwangi, oleh pegawai yang memandu jalannya upacara begitu semangat menjalankan tugas masing-masing.diikuti oleh seluruh warga binaan,
Kepala Lapas Banyuwangi, Agus Wahono melalui Kepala Seksi Bimbingan Narapidana dan Anak Didik, Wahyu Tetuka, mengatakan momen peringatan Hari Sumpah Pemuda merupakan momen yang baik untuk terus memupuk semangat berbenah diri dengan mengikuti berbagai kegiatan pembinaan yang ada di Lapas dengan sebaik-baiknya.
“Tingkatkan semangat untuk memperbaiki diri agar ketika kembali ke masyarakat dapat menjadi manusia yang membawa perubahan kearah yang lebih baik,” ujarnya.
Menurutnya, semangat perjuangan untuk kemajuan bangsa dan negara juga wajib dilaksanakan oleh Warga Binaan. Implementasinya yaitu dengan menyesali kesalahan yang telah dilakukan serta membangun tekad untuk membawa manfaat bagi masyarakat, bangsa dan negara.
“Setelah bebas minimal membawa perubahan di masyarakat dengan bekal pembinaan yang diperoleh saat menjalani masa pidana,” pesannya.
Dalam kesempatan tersebut, Wahyu juga membacakan amanat dari Menteri Pemuda dan Olahraga. Ia menyampaikan bahwa Peristiwa Sumpah Pemuda tahun 1928 merupakan sebuah peristiwa dimana para pemuda Indonesia menyatakan tekad dan kehendak yang kuat untuk bersatu di tengah keberagaman di Indonesia.
“Nilai-nilai agung yang ditampilkan oleh generasi sumpah pemuda 1928 ini harus selalu didengung-dengungkan berkali-kali di setiap waktu untuk menguatkan kesadaran dan karakter bangsa Indonesia, dalam menghadapi berbagai perubahan situasi dan kondisi yang sangat cepat,” terangnya.
Wahyu menyebut, harapan kepada pemuda untuk lebih berperan dalam Pembangunan Nasional Indonesia adalah tepat adanya, karena pada hakikatnya pemuda adalah pemilik masa depan. Hasil pencapaian hal ini dapat ditemukenali dari capaian Indeks Pembangunan Pemuda atau IPP.
“Sebagai indikator kualitas kepemudaan pada tahun 2024 Indeks Pembangunan Pemuda berada pada 56,33 persen, dengan rincian capaian domain Pendidikan sebesar 70,00 persen, domain kesehatan dan kesejahteraan sebesar 65,00 persen, domain gender dan diskriminasi sebesar 53,33 persen. Sementara itu domain lapangan dan kesempatan kerja sebesar 45,00 dan domain partisipasi dan kepemimpinan sebesar 43,33 persen,” bebernya.
“Capaian IPP tersebut perlu ditingkatkan dengan melakukan upaya mengembangkan potensi dan keunggulan pemuda secara besar-besaran dan masif di seluruh wilayah Indonesia,” pungkasnya. (ron)
What's Your Reaction?