Sebulan Temukan Puluhan Kasus Chikungunya, Ini Cara Pencegahannya
Yakni Desa Gilang, Kecamatan Ngunut sebanyak 35 kasus, Desa Jatimulyo, Kecamatan Kauman sebanyak 11 kasus, dan Desa Pulosari, Kecamatan Ngunut sebanyak 6 kasus.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Didik Eka Sunarya Putra mengatakan, factor kebersihan lingkungan hingga perubahan cuaca yang membuat kelembapan udara tidak stabil menjadi penyebabnya.
“Ketika curah hujan kadang rendah, kadang tinggi seperti saat ini justru membuat populasi nyamuk untuk berkembang semakin besar,”terangnya.
Sama seperti kasus pada demam berdarah dengue (DBD), nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus ini senang tinggal di dalam rumah. Terutama di genangan-genangan air sekitar rumah seperti bak kamar mandi, bejana air di sekitar rumah.
Untuk itu, jika pada kondisi curah hujan rendah, dan kelembapan udara rendah membuat telur-telur nyamuk Aedes albopictus akan menetas dengan cepat dan berkembang menjadi nyamuk dewasa.
Meski demikian, Didik mengungkapkan belum pernah ada temuan kasus meninggal akibat terserang chikungunya. Namun, untuk kondisi paling buruk, pasien merasa nyeri sendi hebat, bahkan kelumpuhan sementara.
“Biasanya ini jika menyerang lansia. Karena secara daya tahan tubuh dan fisik sudah menurun, jadi akan kesulitan berjalan,”jelasnya.
Untuk itu, ia mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan. Salah satunya dengan menerapkan PSN seminggu sekali. Hal ini karena perkembangan nyamuk dari telur hingga berubah menjadi nyamuk dewasa terjadi dalam kurun waktu 7 hingga 10 hari.
“Sehingga bila rutin dilakukan PSN, insyaallah akan menekan jumlah kasus chikungunya,”pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Dinkes Tulungagung mencatat, sebanyak 20 warga Desa Gilang, Kecamatan Ngunut terpapar virus chikungunya.
Chikungunya sendiri merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus yang ditularkan oleh nyamuk, dan bisa menyebabkan demam secara tiba-tiba dan nyeri sendi yang parah. Dari hasil pemeriksaan epidemiologi, sejumlah warga mengalami berbagai gejala mulai ruam, demam, pusing, nyeri sendi dan bahkan ada yang tidak bisa jalan. (dn)
What's Your Reaction?