RSUD dr Iskak Sukses Lakukan Operasi Bedah Jantung Pintas Coroner Pertama
Tulungagung, (afederasi.com) - RSUD dr Iskak Tulungagung kini sudah bisa melakukan operasi bedah jantung pintas coroner (CABG) pertama di Tulungagung.
Dimana tindakan operasi bedah jantung tersebut telah melibatkan 7 profesi ahli jantung. Adapun 7 profesi ahli jantung tersebut meliputi, dokter bedah, dokter anestesi, dokter intensive care unit (ICU), perawat bedah, perawat anestesi, perawat perfusi, dan perawat ICU.
Direktur RSUD dr. Iskak, dr. Supriyanto, Sp.B, M. Kes mengatakan tindakan operasi bedah jantung pertama ini merupakan suatu tindakan yang bersejarah di Jawa Timur (Jatim). Sebab, hanya dua rumah sakit (RS) jantung berjejaring kardiovaskular yang bisa melakukan tindakan operasi ini.
Yakni, RSUD dr Iskak Tulungagung dan RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta.
"Kita harus bangga, karena RSUD dr Iskak menjadi satu- satunya RS yang bisa melakukan tindakan CABG ini," ujarnya.
Supriyanto melanjutkan berdasarkan data, 69 persen orang yang berusia produktif, artinya yang tengah memasuki usia 40 hingga 59 tahun itu memiliki riwayat serangan jantung. Dan dari jumlah tersebut 60 persennya berjenis kelamin laki- laki.
"Serangan jantung itu kasusnya tinggi. Kita akan berikan upaya terbaik untuk mengatasi penyakit ini. Kami juga menyekolahkan 3 dokter kami untuk mendalami bedah jantung," tuturnya.
Pihaknya akan terus memberikan dan mendekatkan layanan kesehatan terhadap pasien untuk mengatasi penyakit ini.
"Kita akan ratakan dan maksimalkan lebih baik lagi demi keberlangsungan capaian ini," pungkasnya.
Sementara itu Ketua Tim Pengampu RS Jejaring Kadiovaskular Dr. dr. Hananto Andriantoro, Sp.JP(K), M.A.R.S. mengatakan persiapan untuk melakukan tindakan CABG pertama di RSUD dr Iskak Tulungagung telah dipersiapkan selama 1 tahun yang lalu. Dan pada Jumat, (21/10/2022) operasi telah dilakukan selama 4 jam, dan berjalan dengan lancar.
"Kami telah persiapkan operasi ini selama 1 tahun, sungguh persiapan yang sangat luar biasa," ujarnya.
Saat ini kondisi pasien paska operasi masih berada di ruang ICU khusus bedah, dan kondisinya belum sadar karena masih terpengaruh obat bius.
"Kondisi stabil, masih di ruang ICU khusus bedah karena baru saja dilakukan tindakan ke 3 pembuluh darah di jantung," terangnya.
Dia mengatakan, 150 ribu penduduk di Jatim rentan mengalami serangan jantung dan 5 hingga 10 persennya harus dilakukan tindakan bedah jantung.
"Kasus gagal jantung ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan kasus Covid- 19," katanya.
Menurutnya, RSUD dr Iskak merupakan salah satu RS jantung berjejaring kardiovaskular yang sudah baik di Jatim. Sehingga ia memilih menjadikan RS ini menjadi RS bedah jantung selain di RS Harapan Kita Jakarta.
"Kami rasa RSUD dr Iskak Tulungagung sudah pantas untuk melakukan ini. Kami siapkan 7 tenaga kesehatan (nakes) dan bakal terus kami dampingi selama 2 tahun," tandasya. (er/dn)
What's Your Reaction?