Rekontruksi Kasus Pembunuhan di Gresik, Warga Heboh Saat Otak Tersangka Adegan Penusukan

Gresik, (afederasi.com) - Satreskrim Polres Gresik menggelar rekonstruksi atau reka adegan kasus perampokan berujung pembunuhan terhadap seorang wanita agen BRI Link di Desa Ima'an Kecamatan Dukun Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
Jalannya rekontruksi ini berlangsung heboh. Ratusan warga mulai anak-anak hingga dewasa datang untuk melihat langsung rekontruksi yang menewaskan salah satu warganya Wardatun Toyyibah (28) secara sadis.
Petugas dari Polres Gresik memasang garis polisi di beberapa titik, termasuk di rumah korban dan rumah tersangka. Langkah itu dilakukan untuk memastikan kelancaran dan keamanan jalannya rekonstruksi.
Untuk memastikan kelancaran dan keamanan jalannya rekontruksi, petugas dari Polres Gresik memasang garis polisi disekitar rumah korban dan rumah tersangka.
Dalam rekontruksi, pihak kepolisian menghadirkan dua tersangka yakni Ahmad Midhol yang diduga sebagai otak pelaku dan Asrofin komplotan pelaku yang juga turut dalam rekonstruksi yang berlangsung Senin (07/07/2025) siang.
Kepala Urusan Pembinaan Operasi (KBO) Satreskrim Polres Gresik, Iptu Mohammmad Nur Setyabudi mengatakan, rekonstruksi kasus perampokan dan pembunuhan yang menewaskan Wardatun Toyyibah ini dilakukan di empat Tempat Kejadian Perkara (TKP).
"Total ada 33 adegan yang diperagakan dalam rekonstruksi perkara perampokan dan pembunuhan ini," ungkap Iptu Setyabudi usai rekonstruksi.
Iptu Setyabudi menerangkan, 33 adegan itu diperagakan secara rinci oleh kedua tersangka perampokan dan pembunuhan terhadap korban Wardatun Toyyibah.
Salah satunya yakni adegan pembunuhan yang diperagakan Ahmad Midhol dengan menusukkan pisau ke leher sebanyak 2 kali dan di perut 2 kali.
Penusukan itu dilakukan setelah korban bangun dari tidurnya. Dan mengetahui adanya aksi yang dilakukan tersangka.
Ahmad Midhol yang saat itu terpergok, kemudian mendorong korban, membekap dengan tangan dan melakukan penusukan.
"Otak pelaku penusukan atas nama Ahmad Midhol, dan tadi masuk dalam reka adegan," ungkap Iptu Setyabudi.
Sementara pelaku Asrofin tampak memperagakan salah satu adegannya dengan mencongkel rumah milik korban.
Reka adegan dilakukan salah satunya untuk menguak fakta baru kasus perampokan dan pembunuhan.
"Tidak ada (fakta baru) dari kasus tersebut," beber Iptu Setyabudi.
Setelah reka adegan Satreskrim Polres Gresik akan melakukan pemberkasan atas kasus perampokan berujung pembunuhan sadis tersebut.
" Reka adegan ini untuk menguatkan pembuktian dalam proses hukum. Selanjutnya akan disampaikan dalam rilis resmi di Polres Gresik," tutup Iptu Setyabudi.
Sementara, itu Ulfa salah satu bibi dari korban pembunuhan Wardatun Toyyibah yang langsung hadir menyaksikan jalannya rekontruksi terlihat tak kuasa menahan tangis.
Ulfa mengungkapkan bersyukur pihak kepolisian Polres Gresik berhasil menangkap tersangka utama Midhol. Bahkan, Ulfa menyatakan untuk mengobati luka hati keluarga, pelaku dihukum maksimal yakni hukuman mati.
"Utang beras ya buat beras, utang nyawa ya dibayar nyawa. Kami berharap pelaku dihukum mati" ujar Ulfa seraya menyeka air mata menahan emosi gejolak jiwanya.(frd)
What's Your Reaction?






