Ratusan Siswa SMAN 2 Situbondo Gelar Demo, Desak Kepsek Dimutasi Imbas Penebangan Pohon

25 Aug 2025 - 11:53
Ratusan Siswa SMAN 2 Situbondo Gelar Demo, Desak Kepsek Dimutasi Imbas Penebangan Pohon
Aksi demo siswa-siswi SMADA (alifia rahma/afederasi.com)

Situbondo, (afederasi.com) – Suasana di SMAN 2 Situbondo (SMADA) mendadak ricuh pada Senin (25/8/2025). Ratusan siswa menggelar aksi demonstrasi menuntut Kepala Sekolah, Syaiful Bahri, dimutasi dari jabatannya. Aksi ini dipicu penebangan belasan pohon di area sekolah tanpa ada sosialisasi sebelumnya.

Massa aksi yang terdiri dari siswa kelas 10 hingga kelas 12 berkumpul di halaman sekolah sambil membawa poster bernada protes dan payung sebagai sindiran. Beberapa di antaranya juga melakukan orasi dengan pengeras suara, menuding penebangan tersebut merusak citra sekolah yang selama ini dikenal sebagai sekolah adiwiyata, berwawasan lingkungan.

Seorang siswa kelas 12, Hafyandita Abiy, mengungkapkan kekecewaannya. Menurutnya, penebangan pohon itu dilakukan pada 10 Agustus lalu, di kawasan hutan belakang sekolah. Dari hasil penebangan tersebut, kayu yang diangkut bahkan mencapai tiga mobil pikap.

“Kami tidak tahu untuk apa pohon-pohon itu ditebang. Tidak ada sosialisasi kepada siswa maupun guru. Padahal, kepala sekolah sebelumnya tidak pernah berani melakukan hal semacam ini,” tegas Abiy.

Para siswa hanya menyuarakan satu tuntutan: Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur segera memutasi Kepala Sekolah Syaiful Bahri. “Belum genap dua bulan menjabat, sudah membuat suasana sekolah tidak kondusif. Kami mendesak Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Bondowoso-Situbondo mengambil tindakan tegas,” imbuhnya.

Menanggapi aksi tersebut, Kasubag TU Cabang Dinas Pendidikan Jatim Wilayah Bondowoso-Situbondo, M. Syarifuddin, menyayangkan terjadinya demonstrasi di tengah jam belajar. Ia mengingatkan agar kegiatan belajar mengajar tetap menjadi prioritas.

“Anak-anak dititipkan orang tua untuk dididik. Jadi jangan sampai masalah ini dijadikan alasan untuk mengabaikan pembelajaran,” ujarnya.

Meski begitu, Syarifuddin menegaskan pihaknya telah menampung seluruh aspirasi siswa dan dewan guru, baik secara lisan maupun tertulis. Ia juga berjanji akan meninjau langsung kondisi di lapangan untuk memastikan kebenaran penebangan tersebut.

“Soal tuntutan mutasi kepala sekolah, itu kewenangan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Namun, aspirasi anak-anak SMADA sudah kami catat dan akan kami teruskan,” pungkasnya.(vya/dn) 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow