Puluhan Calon Jamaah Umroh Datangi Polres Kediri Kota, Laporkan Biro Travel

Kediri, (afederasi.com) - Puluhan calon jamaah umroh yang berasal dari berbagai wilayah mendatangi Mako Polres Kediri Kota, Kamis (29/9/2022) pagi. Kedatangan mereka untuk melaporkan salah satu biro travel karena diduga melakukan penipuan kepada para jamaah.
Para jamaah ini kecewa lantaran gagal berangkat untuk umroh yang dijadwalkan pada hari ini.
"Tuntutan kami kalau bisa uang kembali untuk bisa berangkat di lain hari lain," ujar Eko Kustiawan, salah satu jamaah umroh asal Kabupaten Jombang saat dikonfirmasi awak media.
Eko menerangkan, penjadwalan ini awalnya berjalan seperti biasa dan tidak ada kendala. Namun pada Rabu (28/9/2022) kemarin, para jamaah kaget lantaran diberitahu dari pihak grub biro travel terkait penundaan pemberangkatan.
"Ada pesan dari WA bahwa jamaah belum dapat berangkat lantaran tiket dan travel belum dikirimkan ke biro. Itu kemarin yang menyampaikan adalah Ibu Dewi selaku owner," paparnya.
Menurut Eko, sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, calon jamaah berangkat umroh pada pukul 14.00 WIB. Terlebih dahulu berkumpul di Masjid Agung pada pukul 06.00 WIB dan kemudian pukul 09.00 WIB berangkat ke Surabaya hingga melakukan proses imigrasi pukul 11.00 WIB.
"InsyaAllah ada kurang lebih 68 jamaah tidak ada yang berangkat sama sekali karena dari owner belum memberikan tiket dan visa," ungkapnya.
Atas kejadian ini, pihaknya meminta pertanggungjawaban dari biro, apabila tidak bisa maka dilaporkan ke pihak kepolisian. Sedangkan untuk jamaah yang mengalami kerugian mencapai Rp 30 juta - 35 juta. Jamaah tersebut kebanyakan berasal dari Kediri, Trenggalek, Nganjuk, hingga Jakarta.
Tak hanya itu, Eko juga menambahkan, pihaknya sudah memenuhi persyaratan termasuk vaksinasi.
"Tadi kepolisian masih mendata korban jamaah yang merasa dirugikan di tipu pihak travel. Sempat ada kabar juga kalau bironya tidak ada izin," pungkasnya.
Terpisah, Kasi Humas Polres Kediri Kota Ipda Nanang Setyawan mengungkapkan, Satreskrim Polres kediri kota sudah menerima laporan dari para jamaah yang diduga menjadi korban penipuan atau penggelapan yang dilakukan oleh PT Had. Dalam laporan ini, ada sebanyak 66 jamaah yang menjadi korban sekaligus gagal berangkat.
"Masih dalam penyelidikan oleh petugas dan tuntutan mereka ingin uangnya dikembalikan," tutupnya.(sya/dn)
What's Your Reaction?






