PTPN I Pacu Produktivitas Karet dan Kakao di Banyuwangi, Targetkan Jadi Pusat Unggulan Nasional

16 May 2025 - 15:28
PTPN I Pacu Produktivitas Karet dan Kakao di Banyuwangi, Targetkan Jadi Pusat Unggulan Nasional
Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara (PTPN) I, Teddy Yunirman Danas, melihat potensi kakao saat kunjungan kerja di Kebun Kalirejo Kendenglembu. (Humas Kebun Kalirejo Kendenglembu)

Banyuwangi, (afederasi.com) - Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara (PTPN) I, Teddy Yunirman Danas, bersama Direktur Operasional, Fauzi Omar, melakukan kunjungan kerja ke Regional 5 Kebun Kalirejo Kendenglembu di Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi, Jawa Timur.

Kunjungan ini bukan sekadar agenda rutin, melainkan langkah strategis untuk mendorong optimalisasi dua komoditas andalan: karet dan kakao.

Dalam pernyataannya, Teddy Yunirman mengungkapkan bahwa dinamika industri perkebunan, khususnya pada sektor karet dan kakao, semakin menantang. Karena itu, evaluasi langsung di lapangan menjadi penting untuk merumuskan strategi peningkatan produktivitas yang konkret dan berkelanjutan.

“Produktivitas tinggi adalah kunci daya saing di pasar global. Di tengah lonjakan harga bahan pendukung dan biaya tenaga kerja, efisiensi dan hasil optimal mutlak diperlukan,” tegas Teddy.

Sebagai bentuk keseriusan, PTPN I menggandeng PT Riset Perkebunan Nusantara (RPN) dalam proyek pengembangan karet. Kolaborasi ini menargetkan peningkatan produktivitas hingga 2.500 kilogram per hektar. Fokus utama diarahkan pada keberhasilan pembibitan sebagai fondasi produksi jangka panjang.

“Penyiapan bibit unggul adalah fondasi utama keberhasilan dalam 25 tahun ke depan. Kami instruksikan RPN untuk mengawal proses ini secara ketat. Negara tetangga seperti Malaysia bahkan telah mencapai produktivitas di atas 3.000 kilogram per hektar,” tambahnya.

Tak hanya karet, potensi kakao di Kebun Kalirejo Kendenglembu juga menjadi perhatian serius. Fauzi Omar menekankan pentingnya perawatan intensif dan program yang tepat guna mengembalikan produktivitas kakao di atas 700 kilogram per hektar.

“Kakao dari kebun ini dikenal memiliki kualitas premium. Untuk itu, diperlukan pemeliharaan menyeluruh agar potensi maksimalnya bisa tergarap optimal,” jelas Fauzi.

Dengan luas lahan sekitar 220 hektar, pengelolaan kakao terus ditingkatkan melalui strategi pemeliharaan berkelanjutan. Apalagi, penetapan kebun ini sebagai Center of Excellence Kakao Indonesia oleh Project Management Office (PMO) Kopi dan Kakao Nusantara menegaskan perannya sebagai pusat unggulan nasional dalam pengembangan kakao.

“Upaya ini bagian dari roadmap besar PTPN I dalam memperkuat posisi industri perkebunan Indonesia di kancah global,” tambah Fauzi.

Sementara itu, Manajer Kebun Kendenglembu, Hastudy Yunarko, menyatakan kesiapannya untuk menjalankan amanah dan mendorong peningkatan performa kedua komoditas tersebut.

“Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas dan produktivitas. Ini tidak hanya berdampak positif bagi perusahaan, tetapi juga mendukung kemajuan industri karet dan kakao nasional,” pungkas Hastudy.(ron/dn) 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow