Profil Meutya Hafid: Dari Jurnalis Berprestasi hingga Sukses di Dunia Politik

Ketua Komisi 1 DPR RI dan mantan jurnalis terkemuka, Meutya Hafid, membagikan kebahagiaannya karena baru-baru ini berhasil melahirkan buah hati di usia 44 tahun.

13 Nov 2023 - 09:19
Profil Meutya Hafid: Dari Jurnalis Berprestasi hingga Sukses di Dunia Politik
Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Hafid. (Dok: DPR)

Jakarta, (afederasi.com) - Ketua Komisi 1 DPR RI dan mantan jurnalis terkemuka, Meutya Hafid, membagikan kebahagiaannya karena baru-baru ini berhasil melahirkan buah hati di usia 44 tahun. Perjalanan panjangnya sebagai seorang ibu tidaklah mudah, pasangan Meutya Hafid dan suaminya, Noer Fajriensyah, telah menjalani 10 kali program bayi tabung dan mengalami 3 kali keguguran.

Dalam sebuah wawancara, suami Meutya Hafid, Noer Fajriensyah, berbicara tentang pengalaman pahit mereka. Mereka awalnya menunda keputusan untuk memiliki anak setelah menikah pada tahun 2014. Namun, keputusan ini justru membuat mereka harus berjuang lebih keras untuk mendapatkan momongan.

"Saya kasih pesan, jangan kasih ucapan punya anak nanti dulu ya. Akhirnya kita bayar waktu yang tidak bisa kita kembalikan. Jadi kita akhirnya malah bablas (tertunda) sampai 5 tahun," ungkap Fajri melalui rilis peluncuran buku Lyora seperti yang dilansir dari Suara.com media partner afederasi.com.

Meutya Hafid dan suaminya baru menjalani program bayi tabung ketika Meutya menginjak usia 37 tahun. Namun, perjalanan ini tidak mudah, mereka harus melewati 10 kali percobaan dengan biaya yang tidak murah. Meutya juga mengalami trauma mendalam dengan mengalami keguguran sebanyak 3 kali.

Berita gembira akhirnya datang pada 9 September lalu, ketika Meutya Hafid melahirkan bayi perempuannya yang diberi nama Lyora Shaqueena Ansyah. Pasangan ini bahkan mengabadikan kisah perjuangan mereka dalam sebuah buku berjudul "Lyora: Keajaiban yang Dinanti" yang ditulis oleh Fenty Effendy.

Meutya Viada Hafid, lahir pada 3 Mei 1978, merupakan seorang politisi yang sebelumnya dikenal sebagai jurnalis dan presenter berita di Metro TV. Pengalamannya sebagai jurnalis mencuri perhatian ketika ia bersama juru kameranya, Budyianto, diculik dan disandera oleh kelompok bersenjata di Irak pada tahun 2005. Mereka akhirnya dibebaskan setelah mengalami masa sandera selama 168 jam.

Meutya Hafid, lulusan S1 New South Wales University dan S2 Universitas Indonesia, meraih berbagai penghargaan di dunia jurnalistik. Pada tahun 2007, ia memenangkan Penghargaan Jurnalistik Elizabeth O'Neill dari pemerintah Australia. Di tahun 2008, Meutya meraih penghargaan alumni Australia 2008 untuk kategori Jurnalisme dan Media. Pada tahun 2012, ia terpilih sebagai salah satu Tokoh Pers Inspiratif Indonesia versi Mizan.

Meutya Hafid meninggalkan karier jurnalisnya pada tahun 2010 untuk terjun ke dunia politik. Meskipun tidak terpilih sebagai Wali Kota Binjai pada tahun itu, ia kemudian menjadi Anggota DPR antar waktu dari Partai Golkar pada Agustus 2010. Ia duduk di Komisi XI bidang Keuangan dan Perbankan selama 17 bulan sebelum dipindahkan ke Komisi I bidang Pertahanan Luar Negeri, Komunikasi, dan Informasi hingga tahun 2014. Meutya Hafid kembali terpilih sebagai anggota DPR dari Partai Golkar dari Dapil Sumatera Utara pada tahun 2014 hingga 2019.(mg-2/jae)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow