Presiden Baru Argentina, Javier Milei, Menghadapi Tantangan Besar dengan Ancaman Stagflasi
Pidato pertama Presiden Argentina yang baru dilantik, Javier Milei, menggegerkan dengan peringatan keras terhadap kondisi ekonomi negaranya.
Argentina, (afederasi.com) - Pidato pertama Presiden Argentina yang baru dilantik, Javier Milei, menggegerkan dengan peringatan keras terhadap kondisi ekonomi negaranya. Milei menyatakan niatnya untuk melakukan pemotongan belanja negara secara drastis, yang dikhawatirkan akan memicu kondisi stagflasi.
"Tidak ada cara lain, selain penyesuaian, dan tidak ada alternatif lain, selain keterguncangan." ungkapnya seperti yang dilansir dari Suara.com media partner afederasi.com Dia juga mengakui bahwa situasi ini akan berdampak negatif pada tingkat aktivitas ekonomi, lapangan kerja, upah riil, jumlah orang miskin, dan orang yang tidak mampu.
Analisis Milei terhadap ekonomi Argentina menyoroti potensi stagflasi, yang sebenarnya sudah terjadi dalam beberapa tahun terakhir. "Akan terjadi stagflasi, memang benar, tetapi ini tidak jauh berbeda dari apa yang pernah terjadi selama 12 tahun terakhir." jelasnya seperti yang dilansir dari Suara.com media partner afederasi.com.
Apa Itu Stagflasi dan Potensinya di Indonesia?
Stagflasi, fenomena kombinasi inflasi tinggi dan pertumbuhan ekonomi yang stagnan, seringkali menyebabkan peningkatan pengangguran. Namun, Kepala Pusat Industri Perdagangan dan Investasi INDEF, Andry Satrio Nugroho, menegaskan bahwa Indonesia belum berpotensi mengalami stagflasi. Menurutnya, kondisi ini tidak terlihat hingga akhir tahun ini, dan proyeksi untuk tahun depan juga menunjukkan ketahanan ekonomi yang baik.
Andry menekankan bahwa inflasi dan daya beli masyarakat sangat terkait dengan konteks politik. "Karena inflasi dan daya beli masyarakat itu erat hubungannya dengan pemilih dan elektabilitas dari capres dan cawapres itu sendiri," katanya seperti yang dilansir dari Suara.com media partner afederasi.com.
Tantangan Argentina dalam Mengatasi Stagflasi
Dalam pidatonya, Milei merinci beberapa tantangan ekonomi yang dihadapi Argentina, terutama terkait defisit fiskal dan eksternal. Milei berencana untuk melakukan pemotongan belanja negara sebesar lima poin dan menghentikan penerbitan uang sebagai upaya menangani inflasi. "satu-satunya penyebab inflasi secara empiris. Benar dan sahih secara teoritis." ungkapnya seperti yang dilansir dari Suara.com media partner afederasi.com.
Meskipun menyadari bahwa langkah-langkah ini akan sulit, Milei menegaskan bahwa itu akan menjadi "pil pahit terakhir untuk memulai rekonstruksi Argentina." tegasnya seperti yang dilansir dari Suara.com media partner afederasi.com. Dia berharap, setelah penyesuaian ini, Argentina dapat menciptakan dasar untuk pertumbuhan yang kuat dan berkelanjutan.
Respon terhadap kebijakan Milei tidaklah homogen. Meskipun tingkat pengangguran di Argentina mencapai rekor terendah, sejumlah kritikus menyoroti bahwa kebijakan tersebut dapat meningkatkan angka pengangguran secara dramatis. Mereka khawatir bahwa prediksi stagflasi yang dilakukan oleh Milei dapat membawa Argentina kembali ke krisis ekonomi yang pernah terjadi dua dekade lalu.
Sementara itu, pendukung pemerintah baru menunjukkan bahwa angka pengangguran yang rendah menyembunyikan realitas lain. Meskipun pekerjaan tersedia, gaji yang rendah menyebabkan sepertiga pekerja hidup dalam kemiskinan. Situasi ini, menurut mereka, adalah tantangan ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah Argentina. (mg-1/jae)
What's Your Reaction?