Kim Jong-un Perintahkan Produksi Rudal Besar-besaran, Sebelum Latihan AS-Korsel

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, telah melakukan kunjungan ke pabrik-pabrik amunisi besar, di mana ia secara tegas memerintahkan peningkatan drastis dalam produksi rudal dan senjata lainnya.

15 Aug 2023 - 08:23
Kim Jong-un Perintahkan Produksi Rudal Besar-besaran, Sebelum Latihan AS-Korsel
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un (tengah) berkunjung ke pabrik amunisi penting di lokasi yang dirahasiakan di Korea Utara, 14 Agustus 2023. (Foto oleh KCNA VIA KNS / AFP)

Korea Utara, (afederasi.com) - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, telah melakukan kunjungan ke pabrik-pabrik amunisi besar, di mana ia secara tegas memerintahkan peningkatan drastis dalam produksi rudal dan senjata lainnya. Media pemerintah melaporkan pada Senin (14/8) bahwa langkah ini terjadi saat militer Korea Selatan dan AS bersiap untuk memulai latihan besar guna meningkatkan kemampuan mereka dalam menghadapi ancaman nuklir yang terus berkembang dari Korea Utara.

Dalam konteks meningkatnya ketegangan, Kim Jong-un tampak semakin mendesak untuk meningkatkan produksi senjata. Tindakan ini muncul bahkan ketika ada laporan bahwa pejabat AS menduga menteri pertahanan Rusia baru-baru ini menjalin komunikasi dengan Korea Utara, dengan maksud menjual lebih banyak senjata kepada Rusia, yang dapat mendukung konflik yang sedang berlangsung di Ukraina.

Media resmi Korea Utara, KCNA, melaporkan bahwa Kim Jong-un telah mengunjungi serangkaian pabrik yang memproduksi rudal taktis, kendaraan lapis baja, dan peluru artileri. Dalam kunjungan tersebut, ia menetapkan tujuan untuk secara drastis meningkatkan kapasitas produksi rudal, sehingga mampu memenuhi kebutuhan unit militer garis depan.

Dalam kutipan langsung dari laporan KCNA, Kim Jong-un menjelaskan, "Tingkat kualitatif persiapan perang bergantung pada perkembangan industri amunisi dan pabrik memikul tanggung jawab yang sangat penting dalam mempercepat persiapan perang Tentara Rakyat Korea (Utara)."

Sebagai pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un dengan tegas memfokuskan perhatiannya pada pengembangan persenjataan nuklir dan misil. Ini terjadi setelah diplomasi yang pernah berisiko tinggi dengan Presiden Donald Trump runtuh pada tahun 2019. Sejak awal 2022, militer di bawah kendali Kim telah melakukan lebih dari 100 uji coba misil sebagai bentuk peringatan terhadap AS dan Korea Selatan atas perluasan latihan militer gabungan mereka.

Korea Utara menganggap latihan militer AS-Korea Selatan sebagai praktik invasi dan merespons dengan kesiapan yang semakin serius. Meskipun AS dan Korea Selatan telah menegaskan bahwa latihan tersebut tidak dimaksudkan sebagai ancaman langsung terhadap Korea Utara, namun langkah ini masih dianggap oleh Kim Jong-un sebagai perluasan latihan militer yang berpotensi mengganggu keamanan regional. (mg-1/jae)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow