Pemkab Tulungagung Perkuat Mitigasi Bencana Hidrometeorologi Jelang Puncak Musim Hujan

10 Dec 2024 - 13:55
Pemkab Tulungagung Perkuat Mitigasi Bencana Hidrometeorologi Jelang Puncak Musim Hujan
Pj Bupati Heru Suseno mengecek kesiapan petugas BPBD Tulungagung dalam gelar apel kesiapsiagaan (deny/afederasi.com)

Tulungagung, (afederasi.com) – Dalam upaya memperkuat mitigasi bencana hidrometeorologi, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tulungagung menggelar apel kesiapsiagaan pada Selasa, (10/12/2024).

Apel ini dipimpin langsung oleh Pj Bupati Tulungagung, Heru Suseno, dan dihadiri oleh Forkopimda, ratusan relawan, serta instansi terkait yang aktif dalam penanggulangan bencana di wilayah tersebut.

Pj Bupati Heru Suseno menyoroti potensi bencana hidrometeorologi yang kerap melanda Tulungagung, seperti banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung. Ia mengingatkan bahwa puncak musim hujan yang diprediksi terjadi pada akhir Desember hingga awal Januari 2025 dapat meningkatkan risiko bencana.

"Beberapa waktu lalu, banjir di wilayah perkotaan sudah terjadi. Karena itu, saya memerintahkan Dinas PUPR untuk segera menormalisasi saluran air di perkotaan sebagai upaya antisipasi," tegas Heru.

Heru juga memaparkan bahwa selama tahun 2024, Tulungagung telah menghadapi 16 kejadian longsor di kawasan rawan seperti Kecamatan Sendang dan Pagerwojo, 36 kejadian angin puting beliung, serta beberapa banjir bandang.

Ia mengingatkan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi ancaman lainnya, seperti potensi gempa megathrust akibat pergerakan lempeng bumi di sekitar wilayah tersebut.

Sebagai langkah konkret, Heru menginstruksikan seluruh pihak terkait untuk melakukan pemantauan informasi cuaca dan peringatan dini dari BMKG dan BNPB, mempersiapkan sarana prasarana darurat, serta meningkatkan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat.

"Kami memiliki lebih dari seribu personel gabungan dari TNI, Polri, BPBD, Basarnas, dan relawan yang siap membantu dalam penanganan bencana," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Tulungagung, Robinson Nadeak, menyampaikan bahwa 20 desa tanggap bencana telah dibentuk di wilayah selatan dan barat yang rawan bencana.

"Masyarakat desa ini sudah mendapatkan pelatihan dan sosialisasi untuk menghadapi bencana. Ini menjadi langkah penting dalam meningkatkan kesiapsiagaan di tingkat lokal," jelasnya.

Melalui apel kesiapsiagaan ini, Pemkab Tulungagung menegaskan komitmennya dalam melindungi masyarakat dan meminimalkan dampak bencana di tengah tingginya risiko akibat cuaca ekstrem.(dn) 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow