Pemerintah dan Media Bersatu dalam Memahami Signifikansi Chattra Candi Borobudur

Kementerian Agama telah berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk media dan jurnalis, untuk memastikan pemahaman yang selaras terkait rencana pemasangan Chattra Candi Borobudur.

10 Oct 2023 - 12:59
Pemerintah dan Media Bersatu dalam Memahami Signifikansi Chattra Candi Borobudur
Dirjen Bimas Buddha Kementerian Agama Supriyadi

Magelang, (afederasi.com) - Kementerian Agama telah berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk media dan jurnalis, untuk memastikan pemahaman yang selaras terkait rencana pemasangan Chattra Candi Borobudur. Langkah ini diambil setelah kesepakatan pemerintah untuk memasang Chattra dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengembangan Lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) di Magelang, Jawa Tengah, pada Juli 2023.

Rapat Koordinasi DPSP tersebut dipimpin oleh Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan dan dihadiri oleh sejumlah menteri, termasuk Menag Yaqut Cholil Qoumas, Menparekraf Sandiaga Uno, Menpan RB Abdullah Azwar Anas, dan Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto.

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha, Supriyadi, menjelaskan bahwa melibatkan media dan jurnalis adalah langkah yang sangat penting untuk memastikan bahwa apa yang dilakukan pemerintah dalam memasang Chattra di Candi Borobudur dapat tersampaikan dengan baik kepada masyarakat.

"Kami dari Bimas Buddha Kementerian Agama mempererat hubungan dengan media dan jurnalis dengan tujuan apa yang dilakukan pemerintah tersuarakan dengan baik," kata Supriyadi saat membuka Media Gathering Keagamaan Buddha Terkait Chattra Candi Borobudur di Magelang, Senin (9/9/2023).

Chattra Candi Borobudur: Kesempurnaan dan Spiritualitas

Menurut Supriyadi, pemasangan Chattra atau payung di Puncak Stupa Utama Candi Borobudur akan menambah kesempurnaan dan aura spiritualitas umat Buddha. Candi Borobudur tetap menjadi warisan dunia, destinasi wisata populer di Indonesia, dan tempat ibadah bagi umat Buddha di seluruh dunia.

Supriyadi menekankan pentingnya pemahaman masyarakat terhadap pemanfaatan Candi Borobudur sebagai tempat ibadah umat Buddha. "Dalam pemanfaatannya sebagai tempat ibadah umat Buddha juga harus dapat dipahami oleh masyarakat. Saya sangat berharap kegiatan ini dapat membuka wawasan para jurnalis. Pendekatan yang kami lakukan adalah nilai-nilai universal dan bukan semata ritual keagaman semata," jelasnya.

Menguatkan Pemahaman melalui Media Gathering

Supriyadi berharap bahwa melalui Media Gathering ini, suara umat Buddha dapat didengar, dan pemahaman yang lebih kuat tentang Chattra Candi Borobudur dapat terbentuk. Dalam acara ini, Ditjen Bimas Buddha menghadirkan berbagai narasumber, termasuk Staf Khusus Menteri Agama Bidang Komunikasi dan Informasi Publik Wibowo Prasetyo, Pemerhati Candi Borobudur, Ahli Pemugaran Cagar Budaya, dan Pengerak Generasi Muda.

Langkah-langkah ini bertujuan untuk memastikan bahwa pemasangan Chattra Candi Borobudur tidak hanya merupakan sebuah tindakan, tetapi juga memahami signifikansi dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, serta untuk memastikan pemahaman yang jelas dan konsisten di antara masyarakat dan pihak berwenang. (mg-1/mhd)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow