Pembangunan Embung Menunggu Kepastian BBWS Brantas
Jombang, (afederasi.com) – Harapan besar masyarakat Desa Purisemanding, Kecamatan Plandaan, Kabupaten Jombang, terhadap pembangunan embung untuk menunjang ketahanan pangan kembali mencuat. Meski proses pembebasan lahan telah dilakukan sejak tahun 2023, hingga kini proyek strategis tersebut masih menunggu kejelasan dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas.
Kepala Desa Purisemanding, Nurbata, menegaskan pentingnya percepatan pembangunan embung. Menurutnya, pembangunan embung tidak hanya akan meningkatkan hasil pertanian, tetapi juga menjadi solusi pengairan jangka panjang bagi empat desa di sekitarnya.
“Embung ini sudah diajukan sejak tahun 2020, dan pembebasan lahan seluas 4,9 hektare sudah dilakukan pada 2023. Kami sangat berharap 2026 nanti benar-benar bisa mulai dibangun. Petani di sini bisa menanam padi dua hingga tiga kali dalam setahun jika embung terbangun,” ujarnya, Jumat (03/10/2025).
Nurbata menyebut embung Purisemanding akan memberikan dampak signifikan, khususnya terhadap lebih dari 100 hektare lahan pertanian yang bergantung pada ketersediaan air.
“Masyarakat kami hampir 90 persen adalah petani. Embung ini akan sangat membantu pengairan di Desa Purisemanding, Desa Bawangan, Rejoagung, dan Kebonagung. Lokasi embung berada di wilayah tertinggi, sehingga aliran air bisa menjangkau ke bawah,” jelasnya.
Lebih lanjut, Nurbata meminta agar pemerintah pusat maupun pihak terkait mempercepat proses realisasi proyek, agar potensi pertanian desa bisa dimaksimalkan untuk menunjang ketahanan pangan nasional.
Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas PUPR Kabupaten Jombang, Sultoni, turut mendukung percepatan pembangunan embung tersebut. Ia menilai keberadaan embung tidak hanya untuk irigasi, tapi juga bisa digunakan untuk pengendalian banjir serta penyediaan air baku masyarakat.
“Melihat topografinya yang berbukit, embung ini bisa menahan air hujan berlebih yang mengalir deras dari perbukitan. Dengan begitu, potensi banjir bisa dikendalikan dan air bisa dimanfaatkan untuk irigasi maupun kebutuhan air bersih,” ungkap Sultoni.
Sultoni menjelaskan bahwa lahan untuk pembangunan embung sudah hampir rampung sejak dua tahun lalu. Namun, hingga saat ini belum ada informasi resmi dari BBWS Brantas sebagai pihak yang berwenang penuh atas proyek tersebut.
“Setelah pembebasan lahan, belum ada kejelasan lebih lanjut. Terakhir proyek ini tertunda karena efisiensi anggaran. Kami dari Pemkab Jombang biasanya akan dilibatkan ketika anggaran sudah pasti untuk bisa sosialisasi ke warga,” tambahnya.
Pembangunan Embung Purisemanding kini tinggal menunggu lampu hijau dari BBWS Brantas karena, proyek ini dinilai sangat vital bagi kelangsungan hidup para petani di Desa Purisemanding dan sekitarnya kini hanya bisa menunggu sambil terus berharap bahwa pembangunan bisa dimulai sesuai rencana pada tahun 2026 mendatang.(san)
What's Your Reaction?


