Patra Jasa dan Pertamina Berkolaborasi Bangun RTC Terintegrasi untuk Mewujudkan Nol Emisi 2060
PT Patra Jasa, anak usaha PT Pertamina (Persero), turut berperan aktif dalam mewujudkan target pemerintah untuk mencapai nol emisi pada tahun 2060.
Jakarta, (afederasi.com) - PT Patra Jasa, anak usaha PT Pertamina (Persero), turut berperan aktif dalam mewujudkan target pemerintah untuk mencapai nol emisi pada tahun 2060. Salah satu langkah nyata yang diambil adalah pembangunan fasilitas Research & Technology Center (RTC) Terintegrasi.
Menurut Edy Karyanto, SVP Upstream & Portfolio Co. Business Development & Portfolio Pertamina, RTC Terintegrasi bukan hanya sebagai pusat riset dan teknologi, melainkan juga sebagai penopang kemandirian energi Indonesia. Proyek ini diharapkan mampu menghasilkan inovasi-inovasi yang mendukung transisi energi di tanah air.
Sebelum adanya RTC, tempat riset dan teknologi tersebar secara terpisah. RTC Terintegrasi Pertamina di Jalan Daan Mogot KM 16, Jakarta Barat, menjadi simbol integrasi tersebut. Edy Karyanto menekankan bahwa proyek ini merupakan wujud nyata dari keseriusan Pertamina dalam meningkatkan produksi migas, diversifikasi produk pengolahan, dan mendorong inovasi berkelanjutan.
"Dengan konsep sustainability dan upaya net zero emission, RTC Terintegrasi menjadi langkah konkret dalam mendukung program pemerintah untuk mengurangi efek pemanasan global," ujar Edy seperti yang dilansir dari Suara.com media partner afederasi.com.
RTC Terintegrasi dibangun di atas lahan milik Pertamina dengan menerapkan teknologi Building Information Modelling (BIM) dan smart-construction seperti Augmented Reality. Proyek ini melibatkan beberapa bangunan, termasuk laboratorium utama dengan 51 laboratorium, laboratorium terbuka, dan business center. Pembangunan ini dijadwalkan selesai pada Agustus 2024.
"Dengan fasilitas laboratorium terintegrasi, pemanfaatan energi surya, dan penerapan building automation system, RTC Terintegrasi menjadi sarana riset yang mendukung keberlanjutan dan keberlanjutan energi," ungkap Edy.
Direktur Utama PT Patra Jasa, Putut Ariwibowo, menegaskan bahwa Patra Jasa telah menerima penugasan dari Direktorat SPPU Pertamina pada 14 Januari 2022, untuk membangun fasilitas ini. Putut mengapresiasi kontribusi teknologi BIM dan teknologi di bidang Architecture, Engineering, dan Construction (AEC) dalam meningkatkan akurasi pekerjaan dan mengurangi risiko konstruksi.
"Kami siap membantu menyukseskan tujuan dan aspirasi Pertamina. Pembangunan RTC Terintegrasi di Jakarta Barat ini mengedepankan konsep green building dan teknologi tinggi, serta dirancang untuk meminimalkan risiko ledakan pada laboratorium pilot," tegas Putut Ariwibowo.
Dengan komitmen penuh dari Patra Jasa, diharapkan proses pembangunan RTC Terintegrasi berjalan sesuai rencana, mendukung Pertamina sebagai global energy champion, dan turut berkontribusi pada pertumbuhan bisnis perusahaan.(mg-2/jae)
What's Your Reaction?


