Nasib Delapan Koperasi di Tulungagung sebagai Supplier MBG Masih Menggantung

Tulungagung, (afederasi.com) – Hingga kini, usulan delapan koperasi di Kabupaten Tulungagung untuk menjadi supplier bahan pokok dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) belum menemui kejelasan. Padahal, langkah ini diharapkan dapat mendorong perekonomian lokal.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (Dinkop UM) Tulungagung, Slamet Sunarto, mengungkapkan bahwa pada 7 November 2024 lalu, Kementerian Koperasi (Kemenkop) telah mengirimkan surat resmi terkait permohonan data koperasi yang berpotensi terlibat dalam program MBG. Surat tersebut bertujuan untuk menyelaraskan kebijakan pusat dengan kondisi daerah.
"Koperasi yang diusulkan ini merupakan koperasi khusus yang bergerak di sektor penyediaan bahan pokok untuk program MBG," ujar Slamet, Senin (17/2/2025).
Delapan sektor koperasi yang diajukan meliputi koperasi yang bergerak di bidang beras, ikan, ayam, daging, telur, sayur, buah, dan susu. Menindaklanjuti surat tersebut, Dinkop UM Tulungagung telah mengirimkan data koperasi yang dinilai memenuhi kriteria sebagai pemasok bahan pokok MBG.
“Kami sudah melakukan rekapitulasi koperasi yang berpotensi di delapan sektor tersebut,” tambahnya.
Bahkan, dalam rapat koordinasi terkait perencanaan teknis koperasi dan UMKM di Provinsi Jawa Timur, pihaknya telah menanyakan kembali kejelasan nasib delapan koperasi yang telah diusulkan. Namun, hingga kini belum ada jawaban pasti dari pihak terkait.
“Kami sudah mempertanyakan kembali, tetapi pihak terkait belum bisa memberikan jawaban detail. Jadi, sampai saat ini kami masih menunggu kepastian,” tuturnya.
Dinkop UM Tulungagung berharap delapan koperasi yang diajukan benar-benar dapat diakomodasi agar mampu meningkatkan daya saing serta mendongkrak perekonomian lokal.
“Kami optimis bahwa keterlibatan koperasi ini bisa memperkuat potensi ekonomi daerah dan memberikan dampak positif bagi masyarakat Tulungagung,” ungkapnya.
Saat ini, Dinkop UM Tulungagung hanya bisa menunggu keputusan dari pemerintah pusat. Mereka berharap adanya mekanisme subsidi silang dalam program MBG yang dapat mendukung perekonomian lokal.
“Yang jelas, kami masih menunggu surat balasan resmi dari Kemenkop. Harapan kami, ada skema subsidi silang yang dapat memperkuat perekonomian Tulungagung,” pungkasnya.(riz/dn)
What's Your Reaction?






