Antisipasi Kasus Keracunan MBG, Dinkes Tulungagung Siagakan Delapan Puskesmas dan Tiga RS Rujukan

14 Oct 2025 - 10:06
Antisipasi Kasus Keracunan MBG, Dinkes Tulungagung Siagakan Delapan Puskesmas dan Tiga RS Rujukan
Puskesmas Boyolangu memanfaatkan ruang pertemuan untuk memberikan pelayanan kepada pasien yang mengalami keracunan (deny/afederasi.com)

Tulungagung, (afederasi.com) – Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung bergerak cepat menyusul dugaan kasus gangguan saluran pencernaan massal yang dialami puluhan siswa SMPN 1 Boyolangu setelah menyantap makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG), Senin (13/10/2025). Sebagai langkah antisipatif, sejumlah Puskesmas di wilayah pendistribusian MBG disiagakan untuk menghindari kemungkinan kejadian serupa.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Tulungagung, Ana Sapti Saripah, mengungkapkan bahwa Puskesmas yang disiapkan untuk penanganan lanjutan meliputi Puskesmas Boyolangu, Campurdarat, Besole, Besuki, Bandung, Pakel, Bangunjaya, dan Beji. Selain itu, tiga rumah sakit juga disiapkan sebagai rujukan, yakni RSUD dr. Iskak Tulungagung, RSUD dr. Karneni Campurdarat, dan RSU Bhayangkara.

“Langkah-langkah ini kami ambil untuk memastikan penanganan cepat apabila ada gejala serupa muncul di wilayah distribusi MBG lainnya,” terang Ana.

Kasus dugaan keracunan itu bermula ketika 68 siswa SMPN 1 Boyolangu mengalami gejala pusing, mual, muntah, lemas, dan nyeri perut setelah menyantap menu MBG yang terdiri dari nasi kuning, ayam kecap, timun, tomat, salak, dan susu kotak. Dari total 1.120 penerima MBG, sebagian besar siswa yang bergejala telah mendapatkan perawatan di Puskesmas Boyolangu, Puskesmas Beji, dan RSUD dr. Karneni Campurdarat.

Hingga Selasa (14/10/2025) pagi, 63 siswa menjalani perawatan di Puskesmas, 58 di antaranya sudah dipulangkan, sementara 5 lainnya masih dirawat di dua puskesmas yakni 4 di Puskesmas Boyolangu dan 1 di Puskesmas Beji. Sedangkan di RSUD dr. Karneni, 5 pasien dirawat dan satu di antaranya sudah pulang dalam kondisi stabil.

Dinas Kesehatan telah melakukan berbagai langkah tindak lanjut, di antaranya pengambilan sampel makanan untuk diuji di beberapa laboratorium, termasuk Balai Besar Laboratorium Kesehatan Masyarakat (BBLK) Surabaya, RSUD dr. Iskak, dan Laboratorium Kesehatan Daerah Tulungagung. Selain itu, swab rectal terhadap penjamah makanan juga dilakukan untuk mendukung penyelidikan epidemiologi.

“Untuk sementara, operasional penyedia MBG di wilayah Tanggung Kecamatan Campurdarat kami hentikan hingga hasil uji laboratorium keluar dan penyelidikan epidemiologi selesai,” tambah Ana.

Hingga kini, kasus tersebut masih dalam tahap penyelidikan lebih lanjut oleh tim Surveilans Dinas Kesehatan Tulungagung guna memastikan penyebab pasti gangguan pencernaan yang menimpa puluhan siswa tersebut.(dn) 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow