Musim Hujan, Harga Temu Batok di Pacitan Anjlok, Ini Penyebabnya

10 Nov 2025 - 13:31
Musim Hujan, Harga Temu Batok di Pacitan Anjlok, Ini Penyebabnya
Paiti, Petani yang sedang menjemur temu batok di halaman rumahnya, Senin (10/11/2025). (Foto:Feri/afederasi)

Pacitan, (afederasi.com) - Musim hujan yang berlangsung beberapa pekan terakhir mulai berdampak pada hasil pertanian empon-empon di Kabupaten Pacitan.

Salah satunya dialami oleh petani di Desa Karangrejo, Kecamatan Arjosari, yang mengandalkan tanaman temu batok sebagai sumber penghasilan utama.

Paiti, salah satu petani setempat, mengungkapkan bahwa hujan yang turun hampir setiap hari membuat proses pengeringan temu batok menjadi terhambat.

Akibatnya, hasil panen banyak yang berubah warna menjadi hitam dan kualitasnya menurun.

“Musim hujan seperti sekarang ini membuat kami petani susah. Temu batok yang kami panen belum bisa kering karena tiap hari hujan, jadi warnanya hitam,” ujar Paiti, Senin (10/11/2025).

Ia mengatakan, dalam kondisi cuaca cerah, temu batok kering bisa dijual dengan harga tertinggi mencapai Rp8.000 per kilogram.

Namun, saat musim hujan seperti sekarang, harga turun drastis karena mutu yang menurun.

“Kalau keringnya bagus, bisa dihargai sampai Rp8.000. Tapi kalau musim hujan begini, temu jadi hitam, harganya paling cuma Rp4.000 sampai Rp5.000 saja,” tambahnya.

Sebagian petani bahkan terpaksa menjual temu batok dalam kondisi basah tanpa proses penjemuran karena khawatir membusuk.

Namun, harga yang diterima jauh lebih rendah daripada yang dikeringkan.

“Kadang sekarang kami jual langsung tanpa dipotong atau dijemur, tapi ya cuma dihargai Rp1.000 saja per kilogram,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, temu batok biasanya dijemur di halaman rumah atau lahan terbuka selama beberapa hari hingga benar-benar kering.

Namun, karena hujan terus turun, proses pengeringan tidak bisa dilakukan.

Akibatnya, banyak hasil panen yang tertunda bahkan rusak sebelum sempat dijual.

“Di musim penghujan seperti ini hasil panen kami jadi rusak dan harganya tidak menentu. Kami jadi rugi,” pungkasnya. (Feri)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow