Miliki Nilai Jual Tinggi, Budidaya Bibit Alpukat Alodi Makin Diminati

Kediri, (afederasi.com) - Berkecimpung dalam bidang pertanian dari remaja, melecut semangat Wagimin (47) warga Dusun/Desa Babadan Kecamatan Ngancar Kabupaten Kediri untuk mulai budidaya tanaman yang menghasilkan nilai ekonomi tinggi bagi keluarga.
Dengan memanfaatkan pekarangan belakang rumahnya, petani lereng Gunung Kelud ini memberanikan diri memulai usaha pembibitan buah alpukat.
Budidaya alpukat Mbah Gondrong sapaan akrab Wagimin beragam, mulai dari Aligator, Markus, Miki, hingga varietas terbaru yang bernama Alodi kepanjangan dari alpukat lokal asli Kediri.
Varietas ini memang sedang di gandrungi oleh petani alpukat di wilayah setempat maupun pencinta buahnya. Alpukat Alodi merupakan hasil budidaya tanaman endemik asli dari wilayah Kabupaten Kediri utamanya di lereng Gunung Kelud.
Menurut Mbah Gondrong bibit alpukat Alodi memiliki beragam keunggulan yang pertama pertumbuhan cepat hanya sekitar 2,5 tahun bisa cepat berbuah, dan produktifitas hasil panen pun tinggi tanpa mengenal waktu.
Satu pohon alpukat Alodi rata-rata berbuah sebanyak 30 buah, namun dari 1 buah Alodi beratnya bisa mencapai 0,9 - 1,5 kg per buah.
"Untuk rasa dari alpukat Alodi ini juga istimewa, kualitas rasa yang sangat lezat, manis dan gurih. Buah ini sekarang diminati di pasaran lokal ataupun di pasar nasional. Apalagi setelah bu Gubernur Jatim Khofifah tahun lalu posting buah Alodi di akun instagramnya, makin banyak yang cari bibitnya," ucap Mbah Gondrong kepada pihak afederasi.com, Sabtu (27/5/2023).
Mbah Gondrong menerangkan, awal mula ia berkecimpung dalam usaha bibit alpukat ini karena desakan ekonomi dalam keluarga.
Saat itu, hasil panen di sawah yang tak menentu membuat Mbah Gondrong harus putar otak untuk mendapatkan sumber uang dari usaha lain.
Dengan belajar otodidak melalui kanal youtube pada tahun 2017, ia mulai mencoba melakukan pembibitan alpukat secara mandiri.
"Komoditas alpukat di wilayah sini memang banyak dan bangun. Akhirnya saya iseng lihat dari youtube dan belajar, mulai dari komposisi tanah hingga bagaimana cara memilih biji yang bagus untuk pembibitan," terangnya.
Beragam kegagalan dilalui Mbah Gondrong hingga kini bisa menemukan trik untuk budidaya tanaman bibit alpukat.
Sempat gagal ketika satu petak bibit yang ia semai tidak tumbuh sempurna. Malah batang bibit busuk karena hama yang belum ia ketahui obatnya.
Meski begitu, berkat komunitas kelompok petani sesama bibit buah alpukat di daerahnya, sedikit demi sedikit cara mengatasi hama maupun ilmu lain tentang pembibitan bisa ia dapatkan.
Jenis yang ia kembangkan saat inipun beragam, termasuk Alodi. Untuk prosesnya sendiri memakan waktu hingga 4-5 bulan.
Pertama yakni proses penyambungan pucuk batang selama 1 bulan, kemudian l hingga jadi tunas selama1 bulan. Terakhir, proses pembesaran sampai bisa tumbuh ranting selama 1-2 bulan.
"Untuk aligator, markus dan miki harga Rp 20 ribu. Dan yang paling laku serta harga tinggi yakni Alodi Rp 35-45 ribu per bibit. Untuk petani biasa ambi 150-200 bibit, tapi kalau pabrik biasa 1000-1500 bibit sekali ambil," paparnya.
Menurut Mbah Gondrong melihat kebutuhan pasar buah lokal maupun nasional dan permintaan buah alpukat Alodi yang tinggi, ia kemudian mulai untuk mengembangkan bisnis pembibitan ini menjadi lebih besar lagi.
Akhirnya permodalan melalui Bank BRI dengan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) ia pilih karena akses yang gampang dijangkau diwilayahnya serta mudahnya proses pencairan.
"Kemarin pada akhir tahun 2022 kami pinjam Rp 15 juta dengan tenor waktu 2 tahun. Ya karena disini (wilayah - red) lereng gunung jadi kantor banknya BRI dekat daripada kantor yang lain.Uangnya kami gunakan untuk modal beli biji dan polybag serta pengembangan lahan di sekitar rumah," urainya.
Saat ini, selain menerima pesanan dari para petani di Kediri maupun luar daerah, Mbah Gondrong mulai memasarkan sendiri ke pasar digital.
Dengan menggandeng teman dalam satu komunitas petani, ia dibantu pemasaran melalui video pendek yang di unggah di tiktok, snack video dan youtube.
Selain itu, ia juga mulai membagikan ilmu cara pembibitan dari mulai takaran tanah, pemilihan bibit hingga proses penyemaian di laman video youtubenya.
"Intinya kalau kita bisa bermanfaat bagi orang lain, saya juga ikut senang, tidak hanya mendapat uang saja," ungkapnya. (sya/dn)
What's Your Reaction?






