Mengenal Kopi Excelsa Suparmi di Lereng Anjasmoro Kediri, Hingga Jadi Produk Unggulan Khas
Kediri, (afederasi.com) - Desa Medowo, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Kediri dikenal sebagai salah satu penghasil durian terbaik di Kabupaten Kediri.
Dianugerahi tanah yang subur di lereng pengujian Anjasmoro ini, juga menyimpan sebuah hasil tanaman kopi yang melimpah.
Tak heran, produk kopi asal Medowo ini telah memiliki banyak peminat dan terdistribusi hingga di berbagai daerah di Indonesia.
Di Desa ini, jenis kopi Excelsa, tumbuh subur dan merupakan salah satu desa penghasil kopi terbaik di Kabupaten Kediri.
Mempunyai aroma yang kuat, serta cita rasa asam yang bercampur dengan rasa asli dari pahitnya kopi, menjadi ciri khas kopi yang dihasilkan dari desa Medowo ini.
Dengan ciri khas tersebut, maka tak heran, jika kopi produksi di desa ini memiliki banyak peminat, dan telah terdistribusi hingga di sejumlah daerah di Indonesia.
Suparmi, salah satu produsen kopi di desa Medowo ini mengatakan, dalam 1 bulan, dirinya mampu memproduksi kopi bubuk kemasan hingga kurang lebih 2 - 3 kwintal.
"Untuk harga kopi hasil dari produksinya, Suparmi menjualnya mulai dari harga Rp 20 ribu hingga Rp 60 ribu rupiah tergantung dari berat kemasan isinya," jelasnya, Kamis (22/6/2023).
Suparmi menceritakan, awal mula dirinya menjadi seorang produsen kopi bubuk ini tak lepas dari dirinya yang melihat potensi yang ada di desa Medowo tersebut.
Saat itu ia menyayangkan, hasil panen kopi oleh penduduk setempat langsung dijual tanpa dilakukan proses pengolahan.
Padahal secara ekonomi, bila hasil panen tersebut diolah hingga dijadikan produk kopi siap saji, tentu hal tersebut akan semakin mengangkat secara finansial nilai ekonomi.
Armi sapaan akrabnya bersama kelompok UMKM setempat kini fokus menjual produk olahan kopi Medowo dengan cara digital, seperti pada toko online Tokopedia, Shopee maupun platform lainnya.
Tak hanya itu, pihaknya juga membuka pesanan kemitraan pada beberapa pusat oleh-oleh di wilayah Kabupaten Kediri.
Permodalanpun ia cari, salah satunya menggunakan Bank BRI. Mudahnya jangkauan dari daerahnya serta bunga yang ringan sekitar 6 persen setahun membuat Armi memilih program Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Sekitar Rp 20 juta ia pinjam untuk pengembangan awal usaha hingga sekarang bisa mandiri.
"Alhamdulillah untuk hasilnya saat ini lumayan baik, bisa menambah ekonomi warga sini juga tidak hanya saya," paparnya.
Untuk jenis kopi Medowo sendiri, Suparmi menjelaskan ciri-ciri buahnya lebih kecil dibanding kopi biasa dan berkulit lebih tipis serta pupus mempunyai daun lebih berwarna merah. Selain dalam bentuk kopi, varietas lokal ini juga tersedia dalam bentuk bibit tanaman.
"Jadi hasil yang dikembangkan ini tidak hanya kopinya, tanaman juga ada," ungkapnya.
Saat ini kopi berlebel "Angga by Armi" juga telah dipersiapkan untuk produk unggulan khas Kabupaten Kediri yang akan dipasarkan di stand UMKM pada Bandara Internasional Dhoho Kediri Agustus mendatang.
"Kemarin dari dinas sudah memberitahu jika produk kopi ini akan dipasarkan di Bandara Dhoho. Di Kandangan cuma kopi ini saja," ungkapnya. (sya/dn)
What's Your Reaction?






