Membludak, Festival Tumpeng Nasi Krawu KWG 2025, 1000 Bungkus Ludes Diserbu Ribuan Warga
Gresik, (afederasi.com) - Festival Tumpeng Nasi Krawu Volume 3 yang diinisiasi Komunitas Wartawan Gresik (KWG) yang kembali digelar berlangsung semarak. Hal itu terlihat dari membludaknya ribuan warga masyarakat Gresik yang tumpah ruahnya pengunjung yang memadati lokasi acara.
Kali ini kegiatan festival yang sudah menjadi kalender rutin KWG tersebut berlangsung di Wisata Desa Wagos Kecamatan Ujungpangkah Gresik, Jawa Timur, Minggu (01/06/2025). Sebanyak 1000 nasi bungkus yang disediakan panitia pun ludes diserbu para pengunjung yang antusias mendapatkan Nasi Krawu khas Gresik.
Ribuan warga yang memadati wahana wisata Wagos tidak hanya datang dari dalam kota Gresik namun pengunjung juga datang dari luar kota Gresik diantaranya, Lamongan, Surabaya, Sidoarjo bahkan dari Bojonegoro.
Kegiatan dibuka penampilan drum band dari Sekolah Menengah Pertama Muhammadiyah (SMPM) SIdayu Gresik, Al Banjari dari SMK Mambaul Ihsan dan Sejumlah seni tari dari Sekolah yang ada di wilayah Utara dan teater dari SMAM Dukun Gresik.
Dalam pelaksanaan Festival Tumpeng Nasi Krawu yang merupakan rangkaian puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) ke 40 tahun 2025 ini yang paling dinantikan adalah pembagian nasi Krawu, untuk tahun ini panitia menyediakan sebanyak 1000 bungkus nasi Krawu yang gratis dibagikan kepada para pengunjung.
Plt. Bupati Gresik Dr. Asluchul Alif dalam sambutannya mengatakan bahwa Pemkab Gresik mengapresiasi Festival Nasi Krawu tahun ini ditempatkan di wisata desa Wagos. Hal ini sebagai bentuk pemerataan dan mendukung wisata Desa yang ada di Kabupaten Gresik.
"Harapan kami untuk tahun berikutnya bisa keliling ke tempat wisata desa lainnya di kabupaten Gresik," ujar dr.Alif sekaligus secara resmi membuka Festival Nasi Krawu.
Lebih lanjut, dr. Alif mengungkap terkait dengan pengembangan potensi wisata desa, pihak pemkab Gresik juga telah mengeluarkan himbauan melalui surat edaran kepada sekolah-sekolah agar kalau mengadakan wisata siswa supaya tidak keluar dari kota Gresik dan memilh ke wisata yang di kota Gresik.
"Guna mengelorakan wisata desa di kabupaten, Pemkab Gresik telah mengeluarkan edaran himbauan kepada sekolah-sekolah supaya tidak keluar kota Gresik kalau mengadakan wisata siswa," tandas dr. Alif.
dr. Alif menambahkan gelaran Festival Nasi Krawu ini juga sejalan dengan program Nawa Karsa 100 Bupati dan Wakil Bupati hari yang telah dicanangkan Pemkab Gresik dalam bidang pengembangan wisata.
"Momen ini bertepatan memasuki 3 hari program 100 hari, dan Alhamdulillah semua program yang dicanangkan telah mencapai target 100 persen," tutur dr. Alif penuh semangat.
Hal senada juga disampaikan Ketua DPRD Gresik, M. Syahrul Munir, pihaknya juga
mengapreasiasi langkah yang dilakukan KWG Gresik dalam membumikan kuliner khas yang telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTb) dari Kemeristekdikti RI.
"Kami apresiasi kegiatan ini, karena merupakan bagian tradisi merawat tradisi budaya Gresik sekaligus sebagai bagian edukasi bagi warga utamanya para siswa dapat mengetahui akar sejarah budaya lokal Gresik, diantaranya Nasi Krawu," ujar Syahrul.
Syahrul dalam kesempatan ini juga menitipkan pesan kepada jurnalis Gresik yang tergabung dalam KWG untuk memproduksi narasi yang positif ditengah banyaknya narasi-narasi hoax di media sosial yang membanjiri jagad maya saat ini.
"Kami meminta sobat media di KWG untuk terus membuat narasi positif, boleh mengkritik namun yang konstruktif bagi kemajuan Kabupaten Gresik," harap Syahrul.
Ketua Komunitas Wartawan Gresik Miftahul Arif menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan Festival Nasi Krawu yang kali ini digelar di Wisata Desa Wagos Kecamatan Ujungpangkah Gresik.
Pemilihan Wisata Wagos, sebut Miftah, bukan tanpa alasan. Mengingat dalam dua penyelenggaraan sebelumnya ditempatkan di wilayah kota. Dan kali ini menyasar wisata diluar kota. Hal ini dilakukan dalam rangka mengembang dan mempromosikan pariwisata desa yang ada di Kabupaten Gresik.
"Ini sebagai salah satu upaya kami untuk turut serta mempromosikan wisata desa di Kabupaten Gresik, kedepan kami akan menyasar wisata lain di Gresik," ujar Miftah.
Dalam kegiatan ini sejumlah layanan publik juga ambil bagian meramaikan Festival Nasi Krawu diantaranya konsultasi hukum dari Lembaga bantuan hukum Fajar Trilaksana, Layanan catatan sipil dari Dispendukcapil Gresik dan Satlantas Polres Gresik.
Sementara itu, Ketua Pengelola Wisata Alam Gosari, Misbakhud Dawam, menyebut festival ini sangat membantu dalam mempromosikan destinasi wisata di desanya. “Hingga sore hari, tercatat ada sekitar lima ribu pengunjung yang datang,” kata Dawam.
Sebagai bentuk apresiasi, panitia Festival Nasi Krawu Vol.3 memberikan penghargaan kepada sejumlah pihak yang telah berkontribusi besar dalam mendukung suksesnya acara.
Penghargaan diberikan langsung kepada para perwakilan instansi, lembaga, dan perusahaan yang hadir dalam acara tersebut.
Penerima penghargaan antara lain Pemkab Gresik, diwakili Plt Bupati Asluchul Alif, DPRD Gresik, diwakili Ketua DPRD M Syahrul Munir, Polres Gresik, diwakili Kapolsek Ujungpangkah, Kodim 0817 Gresik, diwakili Kasdim Mayor Inf Siari.
Kemudian, Kejaksaan Negeri Gresik, PT Freeport Indonesia, Dinas PMPTSP Gresik, diterima Kepala Dinas PMPTSP AM Reza Pahlevi, PT Petrokimia Gresik, Kantor Pertanahan Kabupaten Gresik, diwakili Kasubbag Tata Usaha Fanani, PT Wilmar Nabati Indonesia.
Selanjutnya, PT Smelting, diwakili Section Manager General Affairs Indra SW Junor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Fajar Trilaksana, diwakili Andi Fajar Yulianto, Wisata Alam Gosari (Wagos), diwakili pengelola Misbakhud Dawam, PT BKMS/JIIPE Gresik, diwakili Yudi Darjanto dari Community Development dan Sego Krawu Buk Marjani, diwakili Ibu Fathia.
Sejumlah kesenian tradisional yang juga turut memeriahkan kegiatan diantaranya Jaranan dan pencak silat dari desa Gosari Ujungpangkah dan Reog dari SMP Melirang Bungah Gresik. (frd)
What's Your Reaction?






